Seminar internasional di Hotel Aston, Sabtu (15/4/2015). |
Semarang, Harianjateng.com – Universitas Negeri Semarang (Unnes) akan membuat kampung budaya bertaraf internasional.Hal itu diungkapkan Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman, MHum dalam sambutannya, Sabtu (25/4/2015). Profesor Sosiolinguistik tersebut memberi sambutan di hadapan ratusan peserta seminar internasional yang digelar di Hotel Aston Semarang.
Rektor Unnes dalam seminar internasional di Hotel Aston Semarang mengatakan, tahun 2015 ini akan mendirikan kampung budaya bertaraf internasional. “Dalam kampung budaya nanti, akan ada workhsop tentang tari, senir upa, batik,” ujar profesor asal Banyumas tersebut dalam seminar internasional bertajuk Conservation of Batik as the Heritage of Humanity.
Tujuan wisata kita semua, kata Fathur, mereka datang dari berbagai negara dan daerah. Rektor Unnes tersebut juga menuturkan, pihaknya nanti akan menjalin kerjasama dengan Dinas Pariwisata Jateng.
Langkah Unnes dalam konteks ini semakin nyata. Apalagi, potensi batik di Indonesia sangat kaya dan sudah dikaui UNESCO pada tahun 2009 lalu. Batik perlu diangkat dan dikampanyekan lewat berbagai gerakan nyata.
“Semua ini dalam rangka onservasi budaya. Mudah-mudahan ini bisa terrealisasi. Tahun 2015, selesai, dan 2016 bertaraf internasional,” jelas prosesor tersebut. (Baca juga: Seminar Internasional PPs Unnes Digeruduk Ratusan Mahasiswa S2 dan S3).
Gerakan konservasi budaya tersebut, dinilai Prof Fathur sebagai usaha untuk melestarikan local wisdom agar tidak ada duplikasi karya dari negara lain. Saat memberi sambutan, Rektor Unnes juga mengenalkan berbagai batik, seperti batik Banyumas, batik Lasem, batik Semarang dan sebagainya. (Red- Harian Jateng 45/Foto: H. Ibda).