Perbedaan Perempuan dan Buku

5


Depok, Harianjateng.com – Menurut M Yudhie Haryono Direktur Eksekutif Nusantara Centre Indonesia, dalam hidup nasib terburuk bagi laki-laki adalah ditolak. “Tapi lebih buruk lagi diterima cintamu sambil dikhianati,” ujarnya, Minggu (26/4/2015). Selaku penulis buku, Yudhie menjelaskan perbedaan perempuan dan buku menurut sudut pandang berbeda.
Perempuan dan buku memang besa jauh. Buku adalah salah satu bentuk kertas yang berisi tulisan-tulisan, bisa buku ilmiah, buku cerpen atau antologi, dan buku lainnya. Sedangkan perempuan adalah makhluk yang butuh kasih sayang, cinta dan harus diperlakukan dengan sebaik-baiknya dalam hidup.
Karena itu, kata Yudhie, sejarah para nabi adala sejarah penjumlahan. “Harta rampasan dan perempuan. Mereka memuliakan, katanya, padahal hanya menjumlahkan.
“Maka sejarah perempuan adalah sejarah paradoks. “Bahagia dengan disakiti, ketagihan dengan kekerasan, kesenangan dengan penjajahan. Ia mahluk hampir sempurna. Dipuja dengan bahagia. Ditipu dengan rayuan,” jelas penulis buku Merebut Mimpi Bangsa tersebut.
Ia seperti buku, kata dia, tanpa bab apalagi kongklusi. “Walaupun marah dan cemburu, ia menyerahkan masa depan ke zaman, antara batu dan doa,” pungkas dia. (Red-Harian Jateng/Hj45/Foto: Yudhie).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here