Kebumen, Harianjateng.com – Menjelang Ramadhan 2015, sejumlah harga kebutuhan pokok di Kebumen, Jawa Tengah, mulai merangkak naik.Padahal bulan ini masih terhitung bulan Rajab dan harga-harga kebutuhan pokok di Kebumen mulai naik. Kebumen yang terletak di kawasan selatan Jawa Tengah itu, memang pasar-pasar tradisional di sana sepekan terakhir ini harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan.
Pemerintah Kabupaten Kebumen menyatakan harga sejumlah barang kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional skala besar mengalami kenaikan selama sepekan terakhir. Agung Patuh Gunawan Ahmadi Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pengelolaan Pasar Pemkab Kebumen pada Rabu (29/4/2015) menerangkan soal penyebab kenaikan harga beberapa barang kebutuhan pokok masyarakat tersebut yang terkait dengan peningkatan permintaan konsumen.
“Dimungkinkan karena faktor psikologis pasar, di mana saat ini memasuki Rajab, di mana permintaan masyarakat biasanya mengalami peningkatan karena ada tradisi Rajaban masyarakat,” katanya di Kebumen.
Sesuai dengan lansiran Antara Jateng, harga telur pada minggu keempat April 2015 naik dari harga Rp18.000 per kilogram menjadi harga Rp20.000. Untuk kacang tanah kupas dari Rp20.000 menjadi Rp22.000, kedelai hitam lokal dan kacang hijau, masing-masing dari Rp17.000 menjadi Rp18.000, dan cabai dari Rp15.000 menjadi Rp20.000. Agung memprediksi, kenaikan harga cabai yang antara lain karena pengaruh cuaca dan daerah pemasok belum memasuki masa tanam.
Selain kenaikan, namun menurut Agung di Kebumen juga ada penurunan harga sembako, seperti daging ayam ras dari Rp25.000 per kilogram menjadi Rp24.000, kubis dari Rp4.000 menjadi Rp3.500, kentang dari Rp8.000 menjadi Rp7.500.
Untuk harga minyak goreng barko turun dari Rp15.500 per kilogram menjadi Rp15.000, minyak goreng sawit dari Rp10.500 menjadi Rp9.500, ikan teri tawar dari Rp40.000 menjadi Rp35.000, ikan asin teri dari Rp22.000 menjadi Rp20.000, ikan asin peda dari Rp23.000 menjadi Rp22.000, ikan asin layur dari Rp22.000 menjadi Rp18.000. Sedangkan harga sembako yang relatif stabil, menurut Agung antara lain bawang merah Rp25.000 per kilogram, bawang putih Rp20.000, gula pasir Rp11.000, dan terigu Rp7.200.
Sebenarnya kenaikan tak hanya terjadi di Kebumen saja. Sudah wajar, jika menjelan hadirnya bulan suci Ramadhan, harga sembako relatif mudah naik. Jadi tidak heran jika nanti harga sembako di Tegal, harga sembako di Cilacap, harga sembako di Brebes, harga sembako di Banyumas, harga sembako di Purworejo, harga sembako di Wonosobo, harga sembako di di Banjarnegara juga merangkak naik.
Tak hanya di kabupaten-kabupaten di atas, kemungkinan besar menjelang Ramadhan 2015 nanti, harga sembako di di Kendal, harga sembako di Kota Semarang, harga sembako di Kudus, harga sembako di Demak, harga sembako di Jepara, harga sembako di Pati, serta harga sembako di pasar tradisional Blora, Rembang, harga sembako di Solo, harga sembako di Salatiga juga dipastikan merangkak naik.
Menurut Agung, cuaca dan saat ini Kebumen sedang memasuki musim tanam menjadi penyebab harga kebutuhan pokok merangkak naik. Apalagi, untuk cabai di Kebumen juga memasok dari daerah Yogyakarta, Bantul, Purwokerto, dan Magelang.
Maka tidak heran, jika harga cabai, misalnya, merangkak naik karena persediaan menipis. Apalagi, beberapa hari ini musim hujan yang mengakibatkan berbagai macam tanaman rusak, seperti tembakau, cabai dan sebagainya. Sebab, terlalu banyak debit air juga tidak baik untuk tanaman dan bisa mengakibatkan layu bahkan mati.
Pada Rabu (29/4/2015) kemarin, Agung menyatakan petugas instansi tersebut telah melakukan survei harga sembako di sejumlah pasar tradisional di Kebumen. Hal itu dilakukannya untuk mengontrol harga-harga kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional di Kebumen. (Red-Harian Jateng/HJ98/Ant/Foto: Fotosintesa).