Pilkada Pati beberapa tahun lalu. |
Pati, Harianjateng.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pati 2016, kini bermunculan prediksi bakal calon Bupati Pati yang akan menggantikan Bupati Pati Haryanto yang memimpin Pati saat ini. Seperti halnya Pilkada di Blora, Pilkada di Rembang, kini Pilkada Pati yang akan dihela tahun sudah ramai dibicarakan oleh beberapa politisi, ormas, LSM di Pati, dan juga anggota legislatif serta di beberapa lembaga dan dinas di wilayah Kabupaten Pati.
Seperti eskalasi politik pada Pilkada Pati beberapa tahun lalu, kini banyak opini masyarakat mulai mengrucut pada beberapa figur. Menurut Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Cabang Kabupaten Pati, beberapa nama yang ia kantongi dipastikan akan muncul pada saat Pilkada Pati tahun depan.
Aktivis GPN Cabang Pati, Hakim Alif Nugroho, mengatakan saat ini animo masyarakat soal Pilkada memang belum memanas. Namun di beberapa tempat dan di kalangan tertentu, Pilkada Pati sudah dibicarakan ramai. Apalagi, beberapa figur dan kandidat kini juga mulai unjuk gigi dan mencuri start untuk berkampanye.
Prediksi Calon Bupati Pati
“Menurut prediksi kami ada beberapa nama-nama yang nanti akan meramaikan pesta demokrasi di Pati,” ujar pengurus GPN Cabang Pati bidang politik tersebut. Ada beberapa nama yang kini diketahui GPN Cabang Pati.
Mereka adalah Haryanto petahana yang kemungkinan besar diusung PKS dan Partai Gerindra, kata Hakim, kemudian Budiono yang kemungkinan besar akan diusung PKB. “Lalu ada Sunarwi yang diprediksi akan diusung oleh Partai Hanura dan juga Imam Suroso yang kemungkinan besar akan diusung oleh PDI Perjuangan,” jelas dia, di Pati, Kamis (30/4/2015).
Kepada Harianjateng.com, ia mengakui bahwa masih sedikit masyarakat Kabupaten Pati yang mengetahui bahwa Pilkada Pati nanti akan dihela tahun depan. “Ya seharusnya nanti ada sosialisasi yang jelas dari KPU Pati agar masyarakat tahu kapan Pilkada Pati akan dilaksanakan. Juga sosialisasi siapa saja yang akan menjadi calon dan kandidat Bupati Pati yang akan bertarung dalam Pilkada Pati nanti,” terang warga Pati tersebut.
Selaku aktivis dan pemerhati sosial, Hakim juga mengatakan, Kabupaten Pati sebenarnya membutuhkan figur dan sosok pemimpin perempuan. “Ya Pilkada itu kan menjadi momentum demokrasi, siapa saja boleh mencalonkan diri. Tidak peduli mereka itu kiai, pengusaha, penjual batu akik, semua boleh menjadi calon Bupati Pati,” tegas dia.
Kalau tidak salah, kata dia, Pati itu kan salah satu kabupaten yang menjadi sorotan di wilayah Jawa Tengah, terutama di eks Karesidenan Pati. “Maka tidak heran jika Pati jadi pusat Karesidenan, jadi nanti Pilkada Pati harus menjadi contoh bagi daerah lain, baik dalam Pilkada Rembang, Pilkada Blora, Pilkada Jepara, untuk daerah Kudus dan juga Grobogan,” pungkas pria tersebut. (Red-Harian Jateng/HJ589/Foto: Harianjateng.com).
