 |
| Pendaftaran Balon Walikota Semarang di salah satu koalisi |
Semarang, Harianjateng.com – Pilwakot Semarang 2015 butuh figur pemuda dan bebas korupsi. Hal itu diungkapkan Aryo Permana Kurniawan Ketua Umum Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Kota Semarang, Kamis (7/5/2015) di Semarang. Menurut dia, saat ini Kota Semarang butuh figur yang berasal dari kaum muda. “Ya kaum muda di sini pertama memang muda umurnya, kalau sesuai undang-undang ya usia sekitar 17 sampai 30 tahun,” beber alumnus Undip tersebut.
Genderang Pilwakot Semarang 2015 kini mulai memanas. Dari peta politik yang ada, sudah muncul Koalisi Tugu Muda (PKS, Gerindra, Demokrat) dan Koalisi Garuda Matahari (Gerindra dan PAN) juga kubu PDIP. Kubu-kubu politik tersebut, menurut Aryo harus memunculkan figur pemuda. “Kalau muda yang kedua adalah muda subtansial, ya bisa muda jiwa dan semangatnya,” beber dia.
Selain figur pemuda, Aryo juga menyoroti bahwa siapa saja yang mencalonkan diri dalam Pilwakot Semarang 2015 ini harus bebas korupsi. “Bebas korupsi itu bukan hanya harapan kami, namun semua rakyat juga lebih peduli dan suka serta merindukan sosok Walikota yang bebas dari kasus korupsi,” tegas dia. (Baca juga: Inilah Syarat Walikota Semarang Periode 2015-2020).
Seperti kita ketahui, kata dia, saat ini banyak sekali kasus Walikota maupun Bupati yang tersandra kasus korupsi. “Kami sebagai aktivis lebih suka memilih figur calon Walikota dan Wakil Walikota Semarang yang bebas dari kejahatan korupsi,” tukas dia.
Sampai detik ini, di media massa sudah banyak sekali figur-figur yang muncul dan sudah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon Walikota maupun bakal calon Wakil Walikota Semarang maupuan yang masih digadang-gadang oleh parpol pendukung. Mereka adalah Hendar Prihadi, Sumarmo HS, Ita, Kadar Lusman, Yoyok Sukawi, Mahfudz Ali, Jamal Mirdad dan sebagainya.
“Pokoknya kami akan lebih cenderung memilih kandidat Walikota Semarang yang muda dan bebas korupsi,” ujar fungsionaris KNPI Kota Semarang tersebut. Semoga Pilwakot Semarang 2015 yang digelar Desember nanti berjalan lancar, kata dia, karena pesta demokrasi itu awal kebangkitan Kota Semarang. (Red-HJ45/Foto: Harian Jateng).
