Batu Akik yang diburu warga |
Semarang, Harian Jateng – Saat menjamur, batu akik termurah 2015 kini menjadi buruan masyarakat Jateng. Tak hanya di Semarang, namun batu akik di Demak, batu akik di Kudus, batu akik Grobogan, batu akik khas Blora, batu akik di Pati, batu akik di Jepara, batu akik di Juwana, batu akik di Kendal, batu akik di Pekalongan, batu akik Batang, batu akik di Pemalang, batu akik di Klaten, batu akik di Wonosobo, batu akik di Temanggung dan sekitarnya ramai diburu batu akik yang murah meriah. (Baca juga: Mahar Pernikahan Unik dari Batu Akik).
Di Semarang sendiri, saat ini mulai banyak dan menjarmu batu akik dengan harga murah-meriah. Mulai dari Rp 15.000 sampai Rp 100.000. Pengrajin batu akik di Sampangan, Roni, mengatakan saat ini dirinya mulai kebanjiran orde batu akik yang murah. “Kalau masyarakat biasa yang penting punya. Jadi ya batu akik harga mulai dari Rp 25.000 banyak yang diburu,” beber dia, Rabu (13/5/2015) di Semarang.
Sejak demam batu akik di Semarang, dirinya mengaku sudah mengantongi uang jutaan rupiah. “Sekali saya buat dalam seminggu itu bisa dapat Rp 5 juta lebih. “Itu sudah keuntungan bersih, kalau untuk biaya asah dan membayar anak buah saya ya bisa sampai Rp 8 juta,” tukas dia.
Demam batu akik di Semarang, tak jauh berbeda dengan demam batu akik di Brebes, demam batu akik di Banyumas, demam batu akik di Banjarnegara, demam batu akik di Temanggung, demam batu akik di Boyolali, demam batu akik di Sragen dan sebagainya. “Sampai hari ini juga masih ramai. Bahkan orang Kendal dan Demak sering datang dan mencari batu akik di saya,” ungkap pria kelahiran Semarang tersebut.
Kalau bagi orang yang punya uang, kata dia, pasti carinya ya batu akik termahal. “Tapi kalau masyarakat biasa kan carinya ya batu akik termurah,” ujar bapak dari dua anak tersebut.
Selama masih ada yang jualan, kata dia, saya yakin eksistensi batu akik pasti masih bisa bertahan. “Apalagi saat ini banyak pameran batu akik terbaru digelar di mana-mana. Di Semarang sendiri sudah terlaksana berkali-kali,” jelas dia.
Untuk itu, katanya, bagi masyarakat yang ingin beli batu akik namun tak punya uang banyak, bisa datang ke lokasi kios batu akik di Jalan Menoreh Raya. “Di sini ramai kok, dibuka sampai malam,” beber dia kepada Harian Jateng.
Demam batu akik di Jawa Tengah tampaknya memang akan awet. Apalagi, demam batu akik tersebut dimanfaatkan berbagai kalangan. Tak hanya para pejabat, lembaga pemerintah dan pebisnis, namun saat ini banyak investor asing mulai melirik batu akik khas Indonesia. (Red-HJ45/Foto: Umar/Harian Jateng).