Puluhan aktivis HMI saat menuju gedung DPRD Jateng. |
Semarang, Harian Jateng – 6 tuntutan HMI Cabang Semarang dalam Harkitnas 2015 ini disampaikan dalam unjuk rasa puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Semarang, Rabu pagi (20/5/2015) di depan gedung DPRD Jateng. Mereka menuntut berbagai hal, terutama menurunkan Jokowi karena dianggap gagal dalam menjadi presiden
Para demonstran dengan membawa bendera HMI dan bendera merah putih, berjalan dari depan air mancur Jalan Pahlawan Semarang menuju kantor DPRD Jateng sambil menerikkan lagu Indonesia Raya, Himne HMI, dan Darah Juang. Mereka juga dengan lantang meneriakkan keras Turunkan Jokowi, Turunkan Jokowi sebagai protes atas kegagalan yang selama ini terjadi.(Baca juga: Dinilai Gagal, Jokowi Diturunkan HMI Cabang Semarang).
Para aktivis tersebut juga sempat membakar ban bekas di depan gedung mewah tersebut. Mereka sempat adu dorong dengan petugas keamanan, karena dianggap melawan. “Kami dinggap melawan, padahal polisi ya tugasnya membantu keamanan, bukan kerusuhan,” ujar Hakim, salah satu demonstran.
Tak hanya dalam politik, kegagalan Jokowi juga disoroti HMI dalam bidang ekonomi, sosial dan juga budaya. Aat Eska Fahmadi Ketua Umum HMI Cabang Semarang, mengatakan dalam press rillisnya sumber daya alam dan pemanfaatannya diamanatkan oleh konstitusi untuk kemakmuran rakyat sebesar-besarnya. “Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa adanya alam ini mestinya dapat digunakan untuk kebermanfaatan manusia. Kasus pengelolaan migas Blok Cepu dan Blok Mahakam oleh pihak asing yang pada akhirnya juga dinikmati oleh sebagian pihak asing saja,” ujarnya.
Disisi lain, kata Aat, muncul gerakan ISIS yang merupakan ancaman nyata bagi Ideologi Pancasila yang telah kita anut berpuluh-puluh tahun lamanya. Gerakan ini merupakan paham radikal yang menggunakan kekerasan demi perjuangan mereka. Ideologi ISIS sangat bertentangan dengan Pancasila. Mengatakan Pancasila sebagai thogut (berhala) yang harus diperangi itu sudah amat kelewat batas.
“Untuk itu, kami mendorong aparat penegak hukum untuk memberantas faham ini karena sejatinya Pancasila terbukti telah mampu menyatukan seluruh perbedaan yang ada, baik perbedaan suku, adat-istiadat, bahasa, dan bahkan agama,” beber dia.
Maka dengan itu, lanjutnya, kami dari HMI Cabang Semarang dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional ini menuntut beberapa hal. Pertama, selamatkan institusi penegakan hukum dari upaya pelemahannya. Kedua, turunkan harga BBM dan kembali kan kepada mekanisme UUD 1945. Ketiga, stop eksploitasi sumber daya alam indonesia yang akan merugikan Indonesia.
Keempat, mendukung pemberantasan ISIS di Indonesia karena tidak sesuai dengan Pancasila. Kelima, stop intervensi dan campur tangan pihak luar terhadap jalannya pemerintahan. Keenam, turunkan Jokowi karena kebijakan tidak sesuai dengan UUD dan menyengsarakan rakyat kecil.
Para aktivis tersebut, sampai berita ini ditulis, mereka masih berada di depan kantor DPRD Jateng. Sebab, setelah membakar ban, mereka kalah adu dorong dengan petugas keamanan. HMI Juga membuat Pakta Integritas sebagai salah satu tindak lanjut dari aksi peringatan Harkitnas 2015 tersebut. (Red-HJ34/Foto: Ov/Harian Jateng).