Agassi DC, Dance Cover Jebolan PGSD Unnes Semarang

0


Agassi DC Semarang
Kemajuan besar, berawal dari langkah kecil yang konsisten. Demikian prinsip hidup yang sudah dilakukan Agassi DC salah satu dance cover di Kota Semarang, Jawa Tengah yang baru saja merintis dance cover beranggotakan mahasiswi-mahasiswai pecinta dance.
Agassi DC merupakan dance cover jebolan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Semarang. Ya, nama Agassi DC merupakan akronim Agassi Dance Cover yang diambil dari bahasa Korea yang artinya adalah nona. Nama Agassi DC memang unik dan menjadi salah satu dance cover yang lahir dari embrio para mahasiswi yang duduk di Jurusan PGSD FIP Unnes.
Agassi DC, didedikasikan sebagai dance cover yang beraliran Jpop dan Kpop yang terdiri atas beberapa member cantik dan pandai ngedance. Mereka adalah Nur Hidayah, Violita Sheila Zivana, Ayunda Eka Pratiwi, Lia Iswati, Sri Wahyunigtyas, Nurul Dian Rahmawati, Sastri Rahayu dan ada official yaitu Ina Nurwinda. Semua member berasal dari mahasiswi PGSD Unnes, maka tak heran jika Agassi DC menjadi dance cover jebolah PGSD Unnes Semarang.
Nama Agassi DC, sebenarnya terinspirasi dari anggota-anggotanya yang didominasi masih remaja-remaja dan terdiri atas gadis-gadis cantik. Makanya, grup dance yang lahir dari embrio PGSD Unnes ini memakai nama Agassi DC.
Leader Agassi DC saat ini adalah Nur Hidayah. Menurut dia, Agassi DC ingin menjadi cover dance yang menginspirasi semua kalangan. “Saya berharap, ke depan Agassi DC akan menjadi cover dance yang lebih baik, dan terus berkarya serta berprestasi,” harap Nur Hidayah.
Dengan beberapa konsep menarik, Agassi DC ingin memulai kariernya dengan menambah berbagai pengalaman. Violita Sheila Zivana, member Agassi DC, menyatakan Agassi DC perlu banyak menimba ilmu dari berbagai dance cover yang sudah populer. 
“Agassi DC bagaikan anak kecil yang memulai dari nol. Sebab, untuk mencapai kesuksesan, dimulai dari langkah kecil, namun pasti dan konsisten. Karena usaha tak akan mengkhianati,” jelas dia, Minggu (24/5/2015) di Semarang.
Hal itu sudah terbukti tadi malam, yaitu Sabtu malam (23/5/2015), Agassi DC tampil perdana dengan mengcover dance Korea yang tampil di acara Global Art 3 in 1, Cover Dance Competition di kampus Unisbank Semarang.
Tak Lupa Indonesia
Meskipun terinspirasi dari Korea, akan tetapi Agassi DC tak melupakan identitas Indonesia. Sebab, kostum Agassi DC juga turut mengampanyekan khazanah budaya Indonesia. “ Kostum kami pasti ada batiknya. Walaupun kita mengcover Korea dan Jepang, namun tak lupa dong sama khas Indonesia,” tutur perempuan tersebut.
Mengocer dance Korea dan mengenakan kostum ala Indonesia memang sulit. Akan tetapi, hal itu sudah dilakukan Agassi Dance Cover agar tidak kehilangan Indonesia meskipun bisa menaklukkan dance luar negeri, yaitu dari Korea dan Jepang. Kalau soal gerakan musik, kata dia, memang paten. “Kayak yang di videonya gitu,” tukasnya.
Untuk bergabung di Agassi DC, tak perlu audisi atau pun pemilihan ketat. “Kita bukan buat ajang pemilihan bakat, tapi kita melakukan hal yang kita sukai aja, asal kita bisa dan ada niat kuat,” ujar dia. Kita hanya ingin melangkah bersama, kata dia, untuk sukses, dengan cara dan jalannya masing-masing.
Di era ini, persaingan yang ketat mengharuskan band, grup musik juga dance cover seperti Agassi DC ini harus membuat konsep matang. “Persaingan selalu ada, namun kami menilai hal itu sebagai pemacu dan motivasi kami untuk terus berusaha dan terus berkarya,” pungkas dia.
Saingan, kata dia, bukan untuk ditakuti, atau pun diiri-irikan, tapi dijadikan motivasi untuk ke depannya. Dengan secercah asa, Agassi DC yang lahir dari embrio PGSD Unnes ingin berkarya dan menatap masa depan melalui dance cover yang dirintis beberapa mahasiswi tersebut.
(Laporan Dance Harian Jateng/Foto: Agassi DC).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here