Nur Askhonah, Peserta Aksi Indosiar Asal Sambiroto Pati Anak Penjual Ikan Panggang

3

Siapa sangka, mahasiswi bernama Nur Askhonah asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini menjadi salah satu peserta Audisi Aksi Indosiar yang lolos dan berhak ke Jakarta tahun 2015.  Nur Askhonah, adalah anak seorang penjual ikan panggang. Meskipun demikian, mimpinya untuk menuju Jakarta dan ikut Aksi Indonesia kini tak hanya mimpi, melainkan sudah menjadi kenyataan. Meskipun belum resmi tampil di Aksi Indosiar, namun Asna sudah mendapatkan tiket ke Jakarta.

Nur Askhonah atau Asna, merupakan putri dari pasangan almarhum Djakiman dan Tumirah. Ayahnya meninggal pada Desember lalu. Ia sejak kecil dikenal sederhana dan ingin mengangkat derajat orang tuanya, karena dianggap kurang mampu. Hal itu sudah terwujud, karena Asna berhasil membawa tiket menuju Aksi Indosiar di Jakarta.


Profil Nur Askhonah (Asna)
Nur  Askhonah, akrab disapa Asna ini adalah perempuan cerdas yang saat ini berstatus mahasiswi dan memiliki suara merdu. Ia lahir di Desa Sambiroto, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Asna, dulu adalah lulusan dari Madrasah Miftahul Huda (MMH) Tayu Pati. Jadi, sejak MI, MTs dan MA ia sekolah di Madrasah Miftahul Huda (MMH) Tayu Pati.


Asna sejak kecil memang sudah terbiasa ceramah. Tak heran, jika bakatnya menjadi penceramah tersebut menjadikan para warga setempat, bahkan di luar daerah mengundang dia sebagai da’i atau penceramah. Tak hanya di Kecamatan Tayu saja, Asna juga sering diundang di Kabupaten Kudus, Rembang, Jepara, Blora, Grobogan atau se karesidenan Pati.


Tak hanya di bidang da’i, Asna ternyata juga memiliki prestasi yang luar biasa di bidang akademik atau perkuliahan. Terbukti, Asna yang saat ini menjadi mahasiswi semester empat di jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuludin Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ini selalu memiliki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 4,00. Luar biasa. Hal itu tidak hanya pada semester empat saja, namun IPK 4,00 ia dapat sejak semester satu.
 

Wakili Pati ke Aksi IndosiarMenjadi da’iyah memang menjadi cita-cita Asna sejak kecil. Saat itu, pada Jumat 24 April 2015 sampai Sabtu 25 April 2015, Asna ikut audisi Aksi Indosiar di UIN Walisongo Semarang yang terlaksana di Laboratorium Fakultas Dakwah dan Komunikasi (Labda) UIN Walisongo Semarang.

Sebanyak 110 orang memperebutkan tiket untuk bisa ke Jakarta dan ikut audisi Aksi Indosiar. Pada hari pertama, audisi Aksi Indosiar di Labda UIN Walisongo diikuti oleh 53 peserta. Sedangkan Asna mendapat nomor peserta 38 dari perwakilan Jamiyyah Hamalah Quran Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo Semarang.


Audisi tersebut memang sulit. Sebab, peserta harus melalui berbagai tahap. Mulai dari registrasi atau daftar ulang, kemudian tampil di depan dwan juri hanya 3 menit, slenjuaktn wawancara, dan yang lolos baru mendapat pengumuman dan konfirmasi dari Indosiar.


Harapan Asna sempat pupus, karena ia datang terlambat, yang seharusnya undangan pukul 09.00 WIB, namun Asna datang sekitar jam 09.30 WIB. Akan tetapi, Asna tetap bisa mengikuti audisi Aksi Indosiar di Labda UIN Walisongo Semarang tersebut, karena panitia menjelaskan bahwa kru Indosiar baru bisa sampai Semarang pukul 11.00 WIB karena pesawatnya mengalami delay.


Tak sendiri, saat berada di lokasi audisi di Labda UIN Walisongo Semarang, Asna ditemani teman-teman kosnya yang senantiasa memberi semangat. Ternyata, peserta audisi tak hanya dari Jawa Tengah saja, namun banyak yang berasal dari daerah Aceh, Lampung dan juga Kediri.
Ia pun sempat grogi karena saking banyaknya peserta yang ikut audisi tersebut.  “Semua ada yang mengatur, yang penting sudah berusaha,” ujar Asna.


Usai menunggu giliran dipanggil, tak terasa waktu sudah menunjuuak pukul 11.00 WIB. Namun kru Indosiar juga belum datang. Kemudian, Asyiroh, yang juga alumni Aksi Indosiar yang saat ini menjadi Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Isam (FEBI) UIN Walisongo Semarang mengatakan bahwa kru Indosiar akan sampai pada pukul 13.30 WIB. Setelah mendengar hal itu, Asna pulang kos dan istirahat serta kembali lagi pukul 13.40 WIB.


Setelah itu, ia sabar menunggu namun tak kunjung juga namanya dipanggil sampai salat mangrib pun datang. Audisi dipending usai salat mangrib. Setelah itu, hujan pun turun deras. Asna pulang ke kosnya yang berada di utara Kampus III UIN Walisongo Semarang. Ia pun harus menuju Labda untuk melanjutkan audisi, dengan memaksa memakai jas hujan, ia sampai di Labda UIN Walisongo Semarang. 

Akan tetapi, peserta sudah sampai pada nomor urut 48, sedangkan Asna adalah peserta nomor urut 38.
Akan tetapi, akhirnya alumni MMH Tayu ini berkesempatan membawakan  dakwah dengan tema “Terlena Dunia” di hadapan dewan juri. Usai ia membawakan ceramah tersebut, ia pun menunggu untuk dipanggil wawancara dalam ruang yang tertutup. Di depan Didik Yulianto produser Aksi Indosiar dan Asyiroh, Asna ditanya seputar aktivitas, latar belakang keluarga, perjalanan hidup, hobi, pendidikan, juga diuji menafsirkan Alquran. Asna juga berdakwah di harapan pewawancara.


Usai audisi tersebut, pada 20 Mei 2015, Asna mendengar berita bahwa dirinya termasuk salah satu peserta yang lolos audisi Aksi Indosiar dan berhak ke Jakarta. Meskipun banyak orang sinis dengannya dan yakin bahwa dirinya tak lolos ke Jakarta, namun banyak pula orang yang mendukungnya, termasuk teman-teman kos dan kuliah serta guru MMH Tayu Pati.


“Saya tidak menyangka akan lolos ke Jakarta. Ini semua utamanya adalah keinginan ayah yang sudah terlebih dulu kembali kepada Allah,” jelas dia.


Secara resmi, tepat pada Rabu 27 Mei 2015 kemarin, Asna sudah mulai di karantina di Pesantren Al-Aksi Jakarta. Usai genap sebulah penuh belajar di Pesantren Al-Aksi, pada bulan Ramadan 2015 nanti Asna akan tampi di Indosiar. Ia pun membutuhkan dukungan dari semua teman, guru, kerabat, kenalan dan khusunya warga Pati Jawa Tengah. Biar bagaimana pun, Asna termasuk salah satu orang yang membawa nama harum Kabupaten Pati di tingkat nasional.

Bagi yang mau mendukung, silahkan ketik AKSI (spasi) ASNA dan kirim ke 97288 (untuk XL dan Indosat) dan 98888 (untuk Telkomsel).

(Laporan Farida Rachmawati, Mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Walisongo Semarang yang juga alumni MTs MMH Tayu Pati 2005-2006).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here