Klaten, Harian Jateng – Menjelang bulan suci Ramadhan 2015, permintaan batu akik di Klaten, Jawa Tengah, meningkat pesat. Beberapa bulan terakhir penjualan batu akik di Klaten yang lesu, kini mulai tampak ramai dan warga mulai berbondong-bondong memburu batu akik.
Menurut Agus Sukamto (38) penjual batu akik di Klaten, pembeli batu akik di tokonya beberapa hari ini tampak ramai. Tak hanya dari kalangan kolektor, akan tetapi beberapa pejabat, dosen dan pengusaha kini mulai melirik batu akik di Klaten.
“Ya alhamdulillah mulai ramai ini menjelang Ramadan, semoga konsisten sampai Lebaran,” harap dia, Senin (8/6/2015) di Klaten. (Baca juga: Demam Batu Akik Mengakibatkan Warga Alih Profesi Jadi Pengrajin Batu).
Agus juga mengatakan, ramainya pembeli batu akik tidak hanya di tempatnya, namun juga di daerah lain. “Kan kami punya asosiasi dan perkumpulan, jadi ada kabar apa saja, kami selalu update, lewat grup BB selalu kami informasikan, termasuk para pembeli yang meminta batu akik jenis ini, misalnya, kalau tak ada, maka kami ambilkan di toko gemstone yang lain,” papar dia.
Tak hanya dari Klateng, beber dia, para pembeli batu akik yang didominai kaum lelaki di Klaten juga berasal dari daerah tetangga, seperti Boyolali, Solo, juga Jogjakarta.
Terpisah, Suryani (48) pemiliki toko gemstone Batu Mulia Klaten juga mengakui hal itu. Di daerahnya, kini banyak orang mulai tergoda membeli batu akik, terutama batu akik khas Klaten.
“Ya awalnya mereka cuma lihat-lihat dan tanya-tanya saja, tapi lama-lamanya juga beli,” kata dia di Klaten.
Permintaan mulai ramai menjelang Ramadan 2015, menurut Suryani adalah dampak dari bulan suci tersebut. “Ya saya kurang tahu, mungkin mau Ramadan dan Lebaran, makanya ramai. Kalau pas Lebaran kan kumpul keluarga, jadi kalau tak pakai batu akik ya terkesan kurang pantas gitu lah,” terang penjual batu akik tersebut kepada Harian Jateng.
Di kios Suryani, tersedia berbagai macam batu akik, mulai dari batu akik termurah sampai dengan batu akik termahal. “Ya tidak hanya batu akik jenis bacan, di sini saya juga menjual batu akik jenis badar besi, kalimaya, lavender, juga merah delima dan lain sebagainya,” jelas dia, Senin (8/6/2015).
Bapak dari tiga anak tersebut juga menyatakan, omzet dari penjualan batu akik yang ia tekuni sejak Februari 2015 lalu, lumayan besar dan bisa membuat dirinya membuka toko gemstone cabang.
“Ya syukur lah, sudah tiga toko gemstong cabang saya buka bersama teman,” tandas dia.
Tak hanya menjual, Sur bersama empat rekannya juga melayani antar jemput batu akik, yaitu jasa mengantar dan menjemput batu akik. “Ya maksudnya kami siap membeli dan siap menjual batu akik jika ada pesanan. Kadang juga ada kolektor minta dari daerah lain, seperti kemarin di Malioboro Jogjakartam,” ungkapnya. (Red-HJ58/Foto: Harian Jateng).