KESEJAHTERAAN GURU: Guru di pelosok yang butuh perhatian. |
Jakarta, Harian Jateng – Kunci Revolusi Mental adalah menyejahterakan guru. Hal itu diungkapkan M Yudhie Haryono Direktur Eksekutif Nusantara Centra, Senin (8/6/2015). Menurut dia, Indonesia kini sudah miskin karakter, mental yang ujungnya adalah kehancuran moral Pancasila.
“Kini, di Republik ini, para guru, dosen, dibayar murah untuk mencetak karakter. Sedang para artis dibayar mahal untuk merusak karakter,” ujar penulis buku Melawan dengan Teks tersebut.
Wahai Presiden Jokowi, kata dia, Anda paham tidak? Bukankah sudah kita sepakati bahwa mimpi dan program kita kalau menang adalah Revolusi Mental.
“Mental ya karakter. Karakter ya mental. Bagaimana mau revolusi karakter jika tidak ada road map bagi kesejahteraan guru? Jika ini dibiarkan, para guru akan KKN. Program kita akan jauh panggang dari api,” kata dia.
Menurut pria kelahiran Banyumas tersebut, sudah seharusnya guru-guru dan dosen di Indonesia disejahterakan. Sebab, ia menilia pemerintah masih setengah hati dalam menyejahterakan guru. Padahal, guru adalah sumber utama ilmu dan karakter. Kalau pejabat Indonesia miskin karakter, karena para guru tidak sejahtera. Dikarenakan tidak sejahtera, mereka jadi miskin karakter dari awalnya yang hanya miskin harta.
Guru selama ini memang dipandang sebelah mata. Padahal, teori apa saja, pasti menempatkan pendidikan dan guru sebagai ujung tombak kemajua suatu bangsa. Terbukti, saat Jepang dibom, yang dicari pertama adalah jumlah gurunya, bukan jumlah harta yang tersisa.
Yudhie juga mempertanyakan pengetahuan dan kepahaman Presiden Jokowi perihal Revolusi Mental dan implementasinya. Sebab, Revolusi Mental Jokowi dinilai Yudhie hanya sebagai alat kampanye, alat jualan supaya Jokowi terpilih presiden pada Pilpres 2014 lalu.
“Harusnya kita yang mengatur negara. Jika negara dibiarkan diatur para demagog, hasilnya bukan hanya makan hati, tapi juga menelan tai. Rakus dan ilusif,” tukas dia.
Penulis buku Merebut Mimpi Bangsa tersebut juga menilai, bahwa Jokowi dan antek-anteknya tidak paham dengan konstitusi dan Pancasila. Ironisnya, mereka menularkan kebodohan kepada rakyat Indonesia.
“Bagaimana mau paham jika makin dijajah, rakyat makin khusuk beribadah? Selemah-lemah nalar dan agama seseorang yang suka berdoa, beribadah dan mengeluh pada dia,” ungkap Yudhie.
Selama ini, banyak sekali orang ingin memahami konsep Revolusi Mental. Tak heran, banyak sekali orang mencari informasi konsep dan pengertian Revolusi Mental, download lagu Revolusi Mental, Reverbnation, Revolusi Mental Romo Benny, Revolusi Mental Komunis, Revolusi Mental Youtube, Revolusi Mental Karl Marx, Revolusi Mental PKI bahkan salam dua jari.
Akan tetapi, menurut Yudhie, kunci dari suksesnya Revolusi Mental adalah dengan menyejahterakan guru, baik guru PNS maupun guru swasta. Sebab, tanpa adanya guru sejahtera, maka karakter akan semakin menipis, dan mental akan semakin limbo. (Red-HJ89/Foto: Harian Jateng).