WISATA: Perahu gethek di Wonosobo |
Selain pemandangan telaga dan alamnya yang indah, perahu gethek yang berada di kompleks telaga Menjer Desa Menjer, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo mampu memikat hati wisatawan. Sebab, wisatawan akan memiliki pengalaman yang tak terlupakan jika sudah mengitari telaga menjer dengan perahu gethek.
Bulu tangan langsung merinding sesaat setelah sampai di pinggiran telaga menjer. Kedinginan itulah penyebab bulu tangan yang mulai hidup. Tetapi, dingin yang merasuk kedalam tubuh akan hilang setelah menyaksikan kendaraan air yang bergeladak yang lancip pada kedua ujungnya dan lebar di tengahnya. “Memang di pinggiran sini dingin, tetapi kalau tidak naik perahu gethek rasanya masih ada yang kurang,” terang wisatawan asal Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Khoirul Muzakki saat ditemui Harian Jateng di kompleks telaga menjer.
Kurang yang dirasakannya itu, karena merasa penasaran dengan pinggiran telaga yang terlihat mempesona. Lebih-lebih dibarengi dengan ketenangan air yang bening. “Jika sudah naik, nanti kan bisa lihat langsung di pinggiran telaga. Karena, dengan menyaksikan langsung maka akan terasa puas,” terangnya.
Sesaat Muzakki naik ke perahu gethek, terlihat ditengah telaga Menjer, ada satu perahu gethek yang sedang melaju dan memuat puluhan penumpang. Beberapa wisatawan yang mendayungkan tangannya ke telaga dari pinggiran perahu. Sebagian wisatawan ada yang memandang ke bukit-bukit dipinggiran telaga, sebagian yang lain merasakan gemetar karena pertama kalinya naik perahu. Akan tetapi, mereka akan merasakan aman karena ada satu nahkoda yang menjaga perahu agar tetap seimbang. “Naik perahu gethek rasanya gamang, goyang, oleng sewaktu baru mulai bergerak, takut karena tak bisa berenang. Tetapi, setelah di tengah telaga rasanya ingin naik lagi karena pemandangan dari tengah telaga sangat indah,” Terang Wisatawan Asal Kalikajar, Subarno.
Musti tidak bisa berenang dan awalnya taku, tetapi tak mau ketinggalan serunya pengalaman berperahu di telaga Menjer yang tenang dan indah. Alhasil, selama di atas perahu hanya diam dan senyum saja tak ikut keceriaan teman-teman, masih menikmati rasa gamang. “Gak masalah takut, yang penting puas setelah ke Menjer naik perahu,” terangnya.
Sementara itu, salah seorang pengelola perahu Gethek di kompleks telaga menjer, Rohman mengaku, selama lebaran cukup banyak pengunjung yang memanfaatkan perahu. Hal itu, karena pengunjung ingin menyaksikan langsung pemandangan dari tengah-tengah telaga. “Minat untuk naik perahu cukup tinggi, terbukti dalam satu hari satu perahu bisa mengangkut sampai lima kali,” terangnya.
Menurutnya, keramaian itu akan terjadi selama lebaran saja. Karena, setelah lebaran usai biasanya perahunya dibiarkan merana. “Momen tertentu perahu bisa ramai mas,” terangnya. (Red-HJw37/Jamil).