Mahfudz Ali (kanan baju putih) saat rakor di Koalisi Tugu Muda |
Semarang, Harian Jateng – Dr H Mahfudz Ali SH MSi, bakal calon Walikota Semarang yang mendaftarkan diri di Koalisi Tugu Muda Semarang mengatakan bahwa untuk populer itu gampang, tapi menaikkan elaktibilitas itu susah. Hal itu disampaikan dia dalam agenda Rapat Koordinasi dan buka bersama di sekretariat bersama Koalisi Tugu Muda Semarang, Sabtu (20/6/2015).
“Kalau menjadikan orang populer itu gampang, yang susah itu menaikkan elaktibilitas,” ujar dia dalam Rapat Koordinasi yang bertempat di Jalan Veteran Nomor 32 Semarang.
Selain Mahfudz Ali, para bakal calon yang hadir meliputi Drs H Soemarmo HS MSi, Rudy Sulaksono ST dan juga Djoko Setijowarno.
Sebagai dosen dan mantan Wakil Walikota Semarang, Mahfudz menilai bahwa dengan memasang rontek, baliho dan spanduk di Kota Semarang itu sangat mudah.
“Ya mohon maaf, ini hanya contoh saja, baru beberapa waktu ini Sigit itu masang baliho dalam jumlah banyak, namun ia mudah populer dan dikenal masyarakat Kota Semarang,” ujar doktor lulusan Undip tersebut.
Mahfudz juga berharap dan meminta kepada Koalisi Tugu Muda, bahwa soal pendanaan itu bisa dibicarakan. “Soal dana bisa gotong royong, untuk menunjukkan keseriusan balon. Soalnya koalisi juga sudah kerja keras,” ungkap dia.
Apalagi, menurut dia, uang para balon kalau dapat rekom akan dikembalikan. “Tapi nanti jika tidak dikembalikan Koalisi, maka harus siap diberitakan di media massa,” ujar dia dengan guyon.
Selain itu, Mahfudz juga menilai bahwa semua program dari bakal calon harus disinergikan dengan program partai, yaitu PKS, Golkar dan Demokrat Kota Semarang.
Selain diskusi dan tukar pendapat antara bakal calon dengan Koalisi Tugu Muda Semarang, dalam agenda tersebut juga merumuskan konsep public hearing dan juga survei yang akan digelar Koalisi Tugu Muda Semarang. (Red-HJ45/Foto: Harian Jateng).