Kudus, Harian Jateng – AG. Sunarno Handoyo Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus (UMK) Kudus raih doktor di Surabaya. Ia menjadid doktor bidang Ilmu Ekonomi Manajemen di Untag Surabaya.
AG. Sunarno Handoyo, yang merupakan dosen DPK diUMK, resmi menyandang gelar Doktor per 11 Juni 2015 lalu. Gelar Doktor disandangnya dari Program Doktor Ilmu Ekonomi Manajemen dari Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya resmi disandang dari, setelah mendapatkan tanda lulus usai ujian terbuka yang dijalaninya. Ia menyelesaikan studinya dalam waktu empat tahun dua bulan, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.8 (sangat memuaskan).
Dalam studi doktoralnya itu, dosen DPK dari Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah, ini menulis disertasi berjudul ‘’Pengaruh Inovasi Pemasaran Orientasi Pasar Modal Sosial Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Pemasaran pada UMKM Bordir Jawa Tengah’’ dengan promotor Prof. Dr. H. Ujianto MS. dan Dr. Hotman Panjaitan MT. MM (co promotor).
“Saya tertarik mengangkat tema ini, karena sudah lama mendampingi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kudus, khususnya bordir sejak 2006. Pendampingan saya lakukan bersama rekan dosen lain, yaitu Dr. Mamik Indaryani MS., Hj. Ponny Harsanti SE. M.Si. Akt, dan Dra. Ponco Winahyuningsih MM,’’ katanya.
Semangat belajar dosen yang mengajar di UMK sejak 1984 ini, memang sangat luar biasa. Bisa dilihat, suami Suryani Hastuti SE. SPd. Ini memegang gelar sarjana (S1) dari berbagai bidang ilmu (program studi) dan universitas berbeda.
S1 Ekonomi ditempuhnya di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, S1 Ilmu Hukum diselesaikannya di UMK, dan gelar sarjana Pendidikan Bahasa Inggris diraih dari IKIP PGRI Semarang.
“S2 Manajemen saya tempuh di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan S3 Ilmu Ekonomi Manajemen di Untag Surabaya,’’ lanjutnya.
Ayah dari Lady Ika Suryani SH., Maria Agustin Daniastuti SE. SS., dan Patrecia S. S.Pd., ini pun mengaku beruntung, lantaran keluarga sangat mendukung studi yang dijalaninya selama ini. ‘’Keluarga sangat mendukung,’’ ungkapnya.
Studi lanjut untuk S2 dan S3 yang ditempuhnya pun, atas biaya sendiri. “Semua studi lanjut, biaya pribadi lantaran izin belajar saya dari Kopertis. Namun saya berterimakasih kepada pihak Yayasan Pembina (YP.) UMK, karena ada kebijakan membantu studi dosen, sehingga meski tidak minta, tetap dibantu, baik studi S2 maupun S3,” katanya. (Red-HJ45/UMK).