Kendal, Harian Jateng – Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah Kendal menggelar Acara Sarasehan Ramadhan & Buka Bersama kemarin, Rabu sore (1/7/2015) kemarin. Bertempat di Hall “Resto Padi” Tirto Arum Kendal berjalan meriah yang dihadiri oleh beberapa tokoh Kendal maupun Jawa Tengah.
Beberapa tokoh yang hadir di antaranya, Kadinas Pendidikan Kendal, Muryono, Komisioner KPU Kendal, Sukron Adin dan Fahroji, Ketua KNPI Kab. Kendal, M. Sarif, Ketua HIPMI Kendal, Nanang, kyai-kyai seperti Kyai Khambali Saleh, Kyai Abdullah, dan beberapa Ketua OKP (Organisasi Kepemudaan) se-Kabupaten Kendal juga turut andil dalam acara tersebut.
Dengan tema “Konflik Sosial & Kerukunan Antar Umat Beragama”, Prof Dr. Mudjahirin Thohir, M.A selaku Pembicara, menyampaikan bahwa konflik yang terjadi di masyarakat memiliki berbagai sudut pandang. Salah satunya yaitu interaksi simbolik, yaitu kondisi dimana seseorang menempatkan diri sebagai strata yang lebih tinggi diantara yang lain. Misalnya, jika dalam satu majlis ada kiai yang terlambat, boleh jadi itu merupakan stigma bahwa dalam setiap majlis seorang kyai pantas untuk terlambat dan disambut oleh para tamu undangan lainnya.
Ia menempatkan kehadirannya sebagai simbol bagi yang lain. Ia juga menyampaikan bahwa untuk menghindarkan diri dari konflik sesama golongan, dengan cara mematuhi aturan yang disepakati bersama. “Saat ini masyarakat Indonesia masih sulit untuk melakukannya, mereka cenderung mematuhi siapa figur yang berpengaruh, bukan mematuhi aturannya. Ini yang perlu dibenahi,” imbuhnya.
Ali Martin, SIP, M.Si selaku moderator menyampaikan bahwa keanekaragaman merupakan suatu keniscayaan yang tidak bisa ditolak, keanekaragaman tersebut jika dapat dikelola dengan baik maka akan menjadi potensi luar biasa yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Namun, jika tidak dimanfaatkan, maka akan menyebabkan terjadinya perpecahan.
Ketua Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Kendal, Muhammad Shofi F. I mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya konsolidasi dan silaturahmi antar Ormas dan OKP se-Kabupaten Kendal. Diharapkan akan mampu membuka cakrawala kita mengenai toleransi dan saling memahami antar golongan tanpa menimbulkan konflik kepentingan.
“Memang, sudah seharusnya organisasi ICMI yang merupakan kumpulan para cendekiawan mengadakan konsolidasi umat dan bangsa sehingga terwujud kerukunan dan perdamaian untuk membangun Daerah,” imbuhnya.
Kegiatan Sarasehan ditutup dengan buka bersama, terlihat beberapa peserta yang berbeda latar belakang saling berinteraksi sebagai wujud persatuan dan kerukunan umat. (Red-HJ45/Shofi).