Uniknya Tradisi Nyekar di Dukuh Bantarmangu Desa Paguyangan Brebes

12

Brebes, Harian Jateng – Ziarah ke makam keluarga atau nyekar merupakan bagian dari tradisi ritual Islam di Indonesia, selain mendoakan keluarga yang telah tiada, tradisi nyekar juga dimanfaatkan untuk merawat dan membersihkan makam.

Setelah pelaksanaan Shalat Idul Fitri warga Dukuh Bantarmangu, Desa Paguyangan ,Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah berkunjung ke Pemakaman umum Sijoho, Desa Pakujati.

Casro Mujihani yang merupakan Takmir Masjid Baitul Mutaqin mengatakan bahwa kegiatan ziarah atau nyekar ini merupakan suatu tradisi, itu kami laksanakan setiap tahunnya baik di awal Ramadhan maupun setelah shalat Idul Fitri, sedangkan untuk pelaksanaan kirim doa untuk leluhur ataupun orang tua kita yang sudah tiada, kami lakukan secara bergiliran melalui jamaah tahlil.

“Untuk perawatan makam itu ada juga yang melakukan secara rutin pada setiap hari Jumat ada juga yang hanya setahun sekali. Namun kebanyakan setahun sekali,” ujar dia, Jumat, (17 /07/2015).

“Pada dasarnya bahwa kegiatan Ziarah atau nyekar ini merupakan suatu bentuk penghormatan atau bakti  kita terhadap leluhur ataupun orang tua kita yang sudah tiada. Selain kegiatan ini untuk mengingatkan kepada kita bahwa kita nantinya akan mati. Dengan mengingat mati Insya Allah kita akan lebih didekatkan pada ketaqwaan,” terangnya. (Red-HJ35/Yusfi).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here