Kudus, Harian Jateng – Repositori Universitas Muria Kudus (UMK) mendapat peringkat 3 di Jawa Tengah dan urutan ke 37 Asia Tenggara. Repositori merupakan salah satu layanan terpadu untuk penyimpan, pemelihara, dan penyebaran karya sivitas akademika, berada pada posisi (peringkat) yang cukup membanggakan, baik secara nasional maupun untuk level Asia Tenggara.
Noor Athiyah SS. M.Hum Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT.) Perpustakaan UMK menjelaskan UMK unggul dari beberapa universitas lain di Jawa Tengah.
‘’Untuk Asia Tenggara berada pada peringkat 37, peringkat 18 nasional, dan berada di peringkat 3 Jawa Tengah. Di Jawa Tengah, UMK hanya diungguli oleh Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Sebelas Maret (UNS),’’ ujar dia, Sabtu (1/8/2015).
Peringkat repositori berbagai universitas atau Perguruan Tinggi (PT) Indonesia tahun 2015 ini, menurut Kepala UPT. Perpustakaan UMK memang membanggakan. Dari data yang ada, tiga PT masuk lima besar, yakni Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Dalam sejarahnya, roositori UMK telah dirintis sejak 2011 lalu. ‘’Repositori UMK sendiri dibangun pada 2011 di bawah pengelolaan UPT. Perpustakaan,’’ tutur Athiyah.
Menurut perempuan tersebut, repositori adalah penyimpan, pemelihara, dan penyebaran karya sivitas akademika dengan memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Di Jateng, UMK memang nomor tiga. Akan tetapi, untuk di tingkat internasional, UMK sendiri menempati peringkat 37 Asia Tenggara, berada di bawah Universitas Widyatama (peringkat 35) dan Institut Teknologi Bandung (peringkat 33).
Sementara dua perguruan tinggi yang berada di bawah UMK, yaitu Universitas Dian Nuswantoro (peringkat 38) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo (peringkat 39).
Selaku pengelola UPT, Atihiyah mengucapkan syukur atas prestasi gemilang tersebut. ‘’Kami bersyukur, UMK berhasil meraih peringkat yang cukup membanggakan. Untuk bisa masuk peringkat 37 di Asia Tenggara, tidaklah mudah. Sebab kita harus bersaing dengan PT-PT bergengsi di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan PT lain di Asia Tenggara,’’ pungkas Athiyah. (Red-HJ35/Foto: UMK).