Pemandu karaoke saat demo di depan kantor Pemkab Pati tak lama ini |
Pati, Harian Jateng – Ahmad Abror, aktivis Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Cabang Kabupaten Pati, menilai bahwa pemandu karaoke atau PK bukanlah pekerjaan hina. Makanya, menurut dia, PK di Pati harus diberdayakan dan jangan hanya dipandang sebelah mata.
“Pemandu karaoke itu juga manusia, mereka itu bekerja, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ujar dia, Sabtu (15/8/2015).
Seperti diketahui, tak lama ini, puluhan bahkan ratusan pemandu karaoke di Pati menggeruduk Pemkab Pati karena dinilai mengeluarkan kebijakan yang tidak pro terhadap PK.
“Ya sebenarnya posisinya sama, sama-sama cari makan. Cuma mereka melakukan itu kan terpaksa, ada yang memang karena himpitan ekonomi, jadi tidak bisa dipandang sebelah mata,” ujar pemuda asal Pati tersebut.
Maka dari itu, lanjutnya, kalau mau menutup karaoke, atau apa saja yang kebijakan itu merugikan para PK, ya setidaknya Pemkab Pati perlu memberdayakan para PK tersebut dengan memberikan pekerjaan yang layak.
“Kan bisa membekali dengan keterampilan menjahit, baki lamaran, usaha makanan ringan, souvenir, hal itu justru lebih mendasar untuk mengeluarkan Pati dari pengangguran,” pungkas dia. (Red-HJ45/Foto: KAAP).