![]() |
Jokowi-JK |
Semarang, Harian Jateng – Menurut M Yudhie Haryono, Direktur Eksekutif Nusantara Centre, Nawacita Jokowi-JK kini telah menjadi dukacita. Selama pemerintahan Jokowi-JK berlangsung sampai tahun ini, banyak sekali orang mendiskusikan arti dan makna nawa cita, nawa cita program Jokowi-JK, definisi nawacita dan lain sebagainya.
Secara definitif, pengertian Nawacita adalah istilah umum yang diserap dari bahasa Sanskerta. Nawa berarti sembilan dan cita artinya harapan, agenda, keinginan. Dalam konteks pemerintahan dan demokrasi di Indonesia, Nawacita dijadika idiom visi misi Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.
“Nawacita itu sembilan program utama yang jika tidak terlaksana pasti jadi dukacita,” beber dia, Senin (14/9/2015).
Baca juga: Revolusi Mental Menjadi Revolusi yang Mental, Benarkah?
Isi Nawacita adalah pertama, menghadirkan negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
Kedua, membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
Ketiga, membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Keempat, menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
Kelima, meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program Indonesia Pintar wajib belajar 12 tahun bebas pungutan.
Keenam, meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
Ketujuh, mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Kedelapan, melakukan revolusi mental bangsa, melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan.
Kesembilan, memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia, melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.
Jika tidak bisa terlaksana, Yudhie menilai bahwa Nawacita hanya akan menjadi alat rakyat mengritik Jokowi-JK. Maka tidak heran jika banyak idiom dukacita bertebaran di media massa. (Red-HJ45/Foto: Kompas).