Pedagang Ikan Pasar Kertek Wonosobo saat menjajakan benih ikan, Senin (14/9/2015).
|
Wonosobo, Harian Jateng – Musim kemarau yang terjadi di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, ternyata tidak hanya membawa dampak pada petani, namun juga pada penjual benih ikan. Sebab, banyak sekali benih ikan yang mati akibat panas yang tak bisa dibendung. Akibat langka, maka tidak heran jika jumlah benih ikan di pasaran mulai langka dan mahal.
Baca juga: Forum Kordinasi Masyarakat Kertek Wonosobo Desak DRPD Usut Pungli Galian C.
Qosim penjual ikan asal Kenjer Wonosobo juga menjelaskan, peningkatan pembelian ikan akan terjadi usai lebaran Idul Adha 2015 nanti.
“Biasanya petani sudah mulai mencari ikan etelah learan Idul Adha, karena saat ini masih sepi,” beber dia.
Menurut Qosim, bibit ikan bandung, untuk harga perkilonya mencapai Rp. 40.000. Padahal, menurut Qosim, ikan bandung tahun lalu hanya Rp. 30.000.
Senada dengan hal itu, Syukur penjual benih ikan di pasar ikan Kertek, Wonosobo, Senin (14/9/2015), mengatakan bahwa permintaan benih ikan di Wonosobo makin meningkat. “Namun selama musim kemarau ini benih ikan langka, karena dipengaruhi oleh proses perkawinan,” kata dia.
Pria yang sehari-hari menjual benih ikan tersebut juga menegaskan, manusia dan ikan hampir sama. Pasalnya, saat musim kemarau seperti ini, proses pembenihan ikan terhambat lama.
Meskipun mengeluarkan benih ikan, akan tetapi angka hidupnya sangat minim. Syukur juga menegaskan, justru ketika musim hujan, angka kematian benih sangat sedikit. “Sebab, bibit ikan itu sangat terpengaruh dengan kondisi cuaca,” jelas dia kepada Harian Jateng di pasar Kertek, Wonosobo.
Kelangkaan air, menurut Syukur menjadi pemicu matinya benih ikan saat musim kemarau seperti ini. Tak hanya itu, terik matahari yang panas menjadikan benih mudah mati.
“Sebenarnya benih ikan itu butuh kondisi kolam yang normal, karena kalau kolamnya tidak steril maka bisa mati,” jelas dia.
Sampai saat ini, harga benih ikan di Wonosobo pun melejit tinggi. Syukur menyebutkan, untuk segelas benih ikan yang berukuran seperti padi, bisa mencapai Rp. 125.000 dikarenakan langka. Sedangkan untuk isinya, hampir ribuan benih ikan.
Akan tetapi, minat pembeli di Wonosobo selama musim kemarau ini sangat sedikit. Pasalnya, para petani di sana tidak berani mengambil risiko kematian benih ikan terebut. Hal itulah yang membuat para pedagang benih ikan setempat “ngelu” alias bingung karena kondisinya demikian. (Red-HJ54/Foto: Harian Jateng).