![]() |
Aryo Ketua DPD II GPN Kota Semarang di kantornya, Jumat (18/9/2015). |
Semarang, Harian Jateng – Sampai Jumat (18/9/2015), nilai dolar AS kini mencapai Rp 14.400. Dengan kondisi tersebut, Ketua DPD II Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Kota Semarang, Aryo Permana Kurniawan, mendesak pemerintah pusat untuk memberi suplemen kepada masyarakat bawah.
Baca juga: GPN Kota Semarang Gelar Seminar Kepemimpinan 2015, Mau Tahu?
“Kondisi ekonomi kita sekarang ini kacau, pemerintah masih belum bisa menepati janjinya,” ujar Aryo, di kantor GPN Kota Semarang, Jalan Suryokusumo 1 Nomor 123 Semarang, Jumat siang (18/9/2015).
Kemarin, kata Aryo, di berita saya membaca itu, Gubernur The Federal Reserve (The Fed) Janet Yellen sudah mengumumkan suku bunga acuan ditahan pada level yang nyaris 0% yaitu 0,25%.
“Bahkan, ada sinyal rencana kenaikan ditunda hingga akhir tahun,” ujar dia.
Seperti diketahui, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro juga telah menilai masih akan adanya ketidakpastian yang akan berlangsung di pasar keuangan ke depannya.
Setidaknya sampai Bank Sentral Amerika Serikat (AS) itu benar-benar merealisasikan rencana kebijakannya. Posisi rupiah saat ini, memang sedang kacau, sebab dolar AS yang sudah menembus Rp 14.400 sudah menggambarkan kenaikan dari suku bunga seperti yang sudah direncanakan sebelumnya.
Maksud saya itu, kata dia, sistem ekonomi dengan adanya pelemahan rupiah ini membuktikan bahwa kondisi pemerintahan kacau.
“Kalau tahun 1998 itu kan nggak ada uang, tapi orang kaya-kaya. Tapi sekarang kan banyak orang punya uang tapi nggak mau dikeluarkan karena ditabung, hal itu menjadikan kondisi ekonomi kita nggak stabil,” ungkap mahasiswa Magister Manajemen Pascasarjana Undip tersebut.
Ini problem bersama yang harus segera diurai, kata dia, sebab, kalau pemerintah tidak bergerak, maka akan semakin mencekik rakyat bawah.
“Kan pemerintah pusat bisa menginstruksikan kepada pemda atau pemkab di semua wilayah di Indonesia,” tegas dia. (Red-HJ55/Foto: Harian Jateng).