Sumeh saat berfoto bersama warga |
Wonosobo, Harian Jateng – Pertarungan sengit dalam Pilkada Wonosobo 2015 mulai sengit Masing-masing kandidat, mulai mempromosikan program kerja mereka kepada masyarakat. Salah satunya adalah pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Wonosobo, Sarif Abdillah dan Usup Sumanang atau akrab disapa Sumeh.
Baca juga: Batu Akik Diincar Calon Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo, Ada Apa?
Sebagai kandidat, Sumeh pada Jumat (18/9/2015) menawarkan strategi meningkatkan ekonomi masyarakat Wonosobo, salah satunya dengan melibatkan komunitas, baik komunitas di desa maupun di perkotaan.
“Pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas didesa akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebab, selama ini keamanan bisa terbangun, karena pondasi keamanan yang dibuat pemerintah adalah berbasis masyarakat,” kata Sarif Abdillah.
Hal itu diungkapkannya saat ditanya mengenai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat di sela-sela kunjungannya ke Desa Lamuk, Kecamatan Kaliwiro, Jumat (18/9/2015). Sarif menegaskan, fondasi yang sudah ditata sekarang adalah dengan membuat sistem keamanan berbasis masyarakat.
Kemudian, selanjutnya pekerjaan rumah yang menanti adalah dengan memperbaiki akses jalan menuju desa-desa di Wonosobo.
Pasangan ini juga menegaskan, fondasi yang sudah ditata menurut dia adalah membuat sistem keamanan berbasis masyarakat. Kemudian, ada pekerjaan rumah yang sangat berat sudah menanti, yaitu memperbaiki akses jalan menuju desa-desa di Kabupaten Wonosobo tersebut.
Menurut dia, dari total 800 Km jalan yang ada di Wonosobo masih ada beberapa jalan rusak. “Untuk itu, agar pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat bisa berjalan, maka tahap pertama adalah memperbaiki akses jalan rusak dibeberapa desa,” paparnya.
Pasangan tersebut juga berjanji, ke depan akan mengembangkan potensi di desa-desa di Wonosobo. Hal itu menjadi prioritas mereka usai memperbaiki jalan. Konsepnya, menurut dia, adalah dengan melibatkan elemen komunitas di desa-desa.
Potensi di desa, juga menjadi prioritas yang akan dikembangkan mereka. ”Kita lihat misalnya, ada komunitas akik, kelompok tani, kelompok UMKM, ayo kita libatkan untuk bikin sesuatu berbasis desa,” tukas dia.
Menurut saya, lanjutnya, ini sangat penting karena kesejahteraan rakyat akan muncul ketika komunitas sudah dibangun untuk mengembangkan potensi yang ada didesanya masing-masing.
Potensi di bidang pertanian, juga akan menjadi fokus mereka. Kemudian juga industri dan juga peternakan juga mereka lirik untuk dikembangkan. (Red-HJ42/Foto: Jamil/Harian Jateng).