Sugito bersama Kapolsek Selomerto saat memberi penjelasan kepada warga |
Wonosobo, Harian Jateng – Dinilai tidak jelas, warga mempermasalahkan dana desa Adiwarno, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Senin (21/9/2015). Puluhan warga dari Dusun Cendono, kemudian Dusu Dermanganti dan juga Dusun Pucungsari menggeruduk kantor Balai Desa Adiwarno Wonosobo untuk menindaklanjuti dana desa yang dinilai tidak jelas.
Baca juga: Gunung Sindoro Terbakar Gegerkan Warga.
Pasalnya, warga menilai bahwa ada yang tidak beres dalam realisasi dana transfer desa yang sudah cair dalam gelombang pertama tersebut. Kedatangan puluhan warga tersebut disambut baik oleh Sugito Kepala Desa Adiwarno.
Warga pun, dipersilahkan duduk bersama dengan forum musyawarah agar tidak terjadi kesalahpahaman. Mereka akhirnya bermusyawarah meskipun ada yang ngotot.
Abdul Haq kordinator warga Adiwarno mengatakan pihaknya bersama warga tersebut inging mengertahui langsung penggunaan dana tersebut.
Kami ingin mengetahui langsung kenapa pengerjaan senderan, kata dia, pos kampling dan gorong-gorong belum dikerjakan.
“Padahal, dalam rencana pembangunan, tahap pertama harusnya lokasi tersebut sudah dikerjakan dan bersumber dari dana transfer desa,” tegas dia selaku perwakilan warga dalam forum tersebut.
Sesuai dengan rencana, lanjut Abdul Haq, tahun ini akan mendapatkan bangunan senderan.
“Namun, karena tahap pertama belum dikerjakan, kami khawatir tidak terealisasi. Karena, untuk mencairkan dana transfer desa yang tahap kedua harus menyelesaikan dulu tahap pertama,” ungkap dia.
Puluhan warga tersebut, menduga jika dari total dana transfer desa yang sudah turun tahap pertama Rp.260juta, ada dana sebesar Rp.77juta yang harusnya sudah digunakan untuk mengerjakan pembangunan di lima titik.
Kami mendapatkan data dari bagian keuangan desa, lanjut dia, ada dana Rp77juta yang harusnya sudah direalisasikan untuk pos kampling, PKD, gorong-gorong, dan pekerjaan jalan.
“Untuk itu, kami ingin mengetahui kejelasannya,” kata dia.
Sementara itu, Sugito selaku Kepala Desa Adiwarno, Kecamatan Selomerto, Wonosobo menjelaskan untuk bisa mencairkan dana desa, maka harus melalui proses administrasi, karena tidak begitu saja dicairkan dengan mudah.
Jadi untuk tahap pertama, kaa Sugito, memang sudah turun Rp260juta.
“Dana itu digunakan untuk pembayaran Siltap, RT,RW, BPD serta pembangunan untuk prioritas pertama,” beber dia.
Menurut dia, untuk pengerjaan senderan yang diinginkan warga akan dikerjakan pada tahap kedua. Sebab, dana transfer desa tahap kedua belum dicairkan.
Kami akan segera mengerjakan, kata dia, apabila dana transfer desa tahap kedua sudah cair.
“Nanti, apabila sudah cair maka akan langsung dikerjakan. Semoga saja Oktober bisa dikerjakan,” beber dia.
Sugito juga berjanji akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan perangkat terkait. Usai musyawarah dan warga mendengarkan semua penjelasan Sugito, mereka membuat kesepakatan untuk tidak merusak fasilitas dan usai dijelaskan oleh Sugito, mereka pulang ke rumahnya sendiri-sendiri. (Red-HJ33/Foto: Harian Jateng).