Kambing milik Kaharyanto di Polaman Semarang, Selasa (22/9). |
Semarang, Harian Jateng – Menjelang Idul Adha 1436 H yang sudah di depan mata, pembeli kambing di Kota Semarang berkurang jika dibandingkan tahun lalu. Pasalnya, saat ini banyak sekali warga yang lebih berminat membeli sapi.
Baca juga: Bolehkah yang Qurban Memakan Daging Qurbannya?
“Ya kalau menurut saya ini karena ukurannya lebih besar, dan bisa beli patungan, kalau kambing kan dagingnya sedikit, harganya mahal,” ujar Kaharyanto, penjual kambing di Kelurahan Polaman, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Selasa (22/9/2015).
Menurut pria tersebut, hal itu dipicu karena saat ini sudah banyak yang melakukan arisan untuk qurban. “Kalau di sini, biasanya lewat RT dan PKK malah sudah nabung sejak awal, untuk membeli satu ekor sapi yang diborong tujuh orang,” ujar dia kepada Harian Jateng.
Untuk harga kambing jenis etawa, satu ekor yang layak qurban saat ini sekitar Rp. 2500.000.
“Kalau yang paling murah ya Rp.2300.000 tapi sangat kecil, tapi kalau yang ukuran lumayan ya Rp.2500.000 sampai Rp.3000.000,” kata dia.
Kalau untuk harga sapi, kata dia, paling murah di sini ya Rp.14.500.000. “Kalau yang lumayan ya Rp. 17.000.000,” tukas dia.
Senada dengan hal itu, Suprih, warga Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang juga menuturkan hal sama. Menurut dia, peminat pembeli kambing di Semarang tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu.
“Ya kalau beli kambing sendiri habis Rp. 2500.000. Tapi kalau beli sapi dirombong tujuh orang kan paling Rp.2.000.000 kan sudah dapat satu sapi yang lumayan siap potong,” tukas dia.
Dengan adanya model seperti itu, membuat pedagang kambing di sekitar Kota Semarang tak selaris tahun lalu.
“Ya Idul Adha kan biasanya sampai empat hari termasuk hari tasyrik, jadi biasanya selesai salat id masih ada yang membeli,” beber pria tersebut. (Red-HJ44/Foto: Harian Jateng).