Stephanus saat menyampaikan materi dalam kuliah perdana di UMK. |
Kudus, Harian Jateng – Investasi melalu pasar modal, menjadi salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan finansial. Namun begitu, masyarakat mesti waspada dan hati-hati, agar tidak terjerumus dalam investasi bodong atau ilegal.
Hal itu disampaikan Stephanus Cahyanto Kristiadi dalam kuliah perdana di depan lebih dari 600 mahasiswa baru Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus (UMK), di Auditorium Kampus UMK, Rabu pagi (30/9/2016). “Waspadai investasi bodong,’’ tegasnya.
Head of Capital Market Centre Semarang itu mengutarakan, ada beberapa ciri yang bisa dipahami sebuah tawaran investasi itu bodong (ilegal) atau tidak.
”Karakteristik pengelolaan investasi bodong (ilegal), antara lain menjanjikan keuntungan yang tidak masuk akal (terlalu besar) dalam waktu singkat dan partisipan diminta merekrut (menggaet) partisipan baru untuk meraih keuntungan,’’ ungkapnya.
Di luar itu, tambahnya, investasi bodong tak jarang menunjukkan kesan bonafiditas. ‘’Maka harus jeli, agar kita tidak terjebak dalam investasi bodong yang justru akan merugikan. Untuk mengantisipasinya, silakan juga cek di laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK),’’ paparnya.
Di depan ratusan mahasiswa baru Fakultas Ekonomi UMK tersebut, Stephanus Cahyanto Kristiadi juga memotivasi agar mahasiswa menumbuhkan jiwa entrepreneurship dan mengembangkan ekonomi kreatif.
‘’Tumbuhkan jiwa untuk mengembangkan ekonomi kreatif, karena skonomi kreatif ini perannya sangat besar dalam pembangunan perekonomian nasional. Saat krisis melanda Indonesia, ekonomi kreatif tetap bertahan,’’ katanya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi UMK, Dr. M. Edris MM., menjelaskan, kuliah perdana ini digelar dengan harapan mahasiswa bisa memahami secara utuh mengenai pasar modal (saham).
”Semoga melalui kuliah perdana ini mahasiswa akan tercerahkan mengenai pasar modal, sehingga ke depan tertarik dan bisa berkiprah di dalamnya,” ujarnya.
Edris mengemukakan, peluang berinvestasi di pasar modal dinilai sangat bagus dan prospektif, sehingga layak dilirik. ”UMK sudah ada fasilitas Pojok BEI (Bursa Efek Indonesia). Ini bisa dimaksimalkan untuk memahami secara komprehensif mengenai dunia pasar modal,” tuturnya. (Red-HJ33/H-UMK).