drg. Ratu Mirah dan drg. Suryono saat Media Briefing, Kamis (1/10). |
Semarang, Harian Jateng – Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2015 yang dibuka hari ini, Kamis pagi (1/10/2015) di RSI Sultan Agung Semarang memberi pesan kepada masyarakat untuk hidup sehat, terutama merawat gigi. Sesuai rencana, BKGN yang jatuh di Semarang ini akan berakhir pada 3 Oktober 2015 nanti.
Baca juga: BKGN 2015 di Semarang Resmi Dibuka.
BKGN 2015 ini, digelar beberapa hari, yaitu terhitung sejak 16 September 2015 sampai 28 November 2015. Adapun yang jatuh di Semarang, secara resmi dibuka hari ini, Kamis (1/10/2015) di RSI Sultan Agung Semarang.
Usai pembukaan BKGN 2015, digelar juga Media Briefing di ruang Direksi RSI Sultan Agung Semarang antara drg. Suryono SH, MM, Ph.D Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Unissula bersama drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent, MDSc, Head of Profesional Relationship Oral Care, PT Univeler Indonesia Tbk dan beberapa awak media Semarang.
Dalam kesempatan tersebut, Suryono mengatakan bahwa hidup sehat itu penting, terutama sehat gigi. Suryono juga menjelaskan tata cara menggosok gigi yang benar, yaitu dilakukan sesudah makan, bukan sebelum makan atau sebelum tidur.
“Adanya BKGN ini membawa dampak positif bagi masyarakat,” ujar dia.
Senada dengan hal itu, drg Ratu Mirah juga sependapat dengan pernyataan Suryono. Pasalnya, menurut hasil survey yang menyatakan bahwa sebagian besar pengunjung BKGN sebanyak 55 persen pernah mengalami sakit gigi. Akan tetapi, banyak pula yang belum pernah ke dokter gigi.
“Banyak yang periksa gigi itu ketika sudah telat, jadi sebelum gigi sakit, kita harus biasakan hidup sehat, gogok gigi yang benar,” beber perempuan tersebut.
Kegiatan BKGN 2015 yang dilaksanakan di RSI Sultan Agung Semarang tersebut merupakan kerjasama antara Pepsodent, AFDOKGI dan PDGI yang pada 1 Oktober 2015 ini resmi dibuka dan akan berakhir sampai 3 Oktober 2015 nanti.
Menurut hasil suvei pada BKGN 2014 di enam kota, perilaku hidup sehat pada generasi muda sudah menjadi bagian dari keseharian hidup. Terlihat, kebiasaan menykat gigi yang sudah baik.
“Sebanyak 63 persen mengaku telah menggosok gigi sebanyak dua kali sehari, bahkan 23 persen di antaranya menyikat gigi tiga kali sehari,” ujar drg Mirah tersebut. (Red-HJ15/Foto: Dli/Harian Jateng).