Sarif Abdillah dan Usup Sumanang saat menandatangani kontrak politik, kemarin. |
Wonosobo, Harian Jateng – Money politic atau politik uang memang menjadi musuh utama demokrasi dan pemilu, tak terkecuali Pilkada Wonosobo 2015 ini.
Dengan adanya kesadaran menolak politik uang, ratusan warga Wonosobo yang terhimpun dalam paguyuban Bogowonto menantang pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sarif Abdillah dan Usup Sumanang menandatangani kontrak politik.
Warga setempat berkehendak agar usai terpilih nanti, ada kesepakatan untuk melindungi masyarakat Burat, Bener dan Gadingrejo yang lahannya akan terkena dampak pembangunan bendungan Bener.
Komar Ketua Paguyuban Bogowonto Kabupaten Wonosobo mengatakan bahwa pihaknya menghadirkan mereka berdua, disaksikan oleh warga dan komisi A dan B untuk menandatangani kesepakatan akan melindungi dan membantu warga apabila proses pembangunan bendungan Bener dilaksanakan.
“Sebab, akan ada ratusan hektare lahan warga yang terkena dampaknya, karena adanya bendungan Bener,” ujar dia di sela-sela proses pembuatan kontrak politik, kemarin.
Kontrak politik yang digelar di tiga desa di Wonosobo tersebut, mereka juga meminta agar ada bantuan advokasi hukum sesuai dengan syarat dan ketentuan tertentu guna melindungi hak masyarakat.
Pendampingan ini, kata dia, sangat dibutuhkan agar warga yang terkena dampak tidak dirugikan.
“Karena, masyarakat yang memiliki lahan akan kehilangan pendapatan, sumber pendapatan bagi anak keturunan, berkurangnya lapangan kerja dan berkurangnya luas lahan,” tegas dia.
Warga juga ingin bantuan pendampingan pembebasan lahan agar tidak merugikan warga.
Setelah dibaca oleh pasangan calon Sumeh, usai itu mereka menandatangani dan sepakat akan melindungi warga yang nantinya terkena dampak.
“Kami tidak ingin meminta uang, karena yang kami inginkan adalah hak-hak warga yang nantinya terkena dampak pembangunan bendungan bener bisa terlindungi. Sebab, ada 100 ha lahan sawah dan tegal di desa Burat yang akan terkena dampaknya. Kemudian, ada 25 ha lahan di desa Bener dan 29 ha lahan di Desa Gadingrejo,” ungkap dia.
Calon Bupati nomor urut dua Sarif Abdillah menegaskan, pihaknya siap menanggung konsekuensi kesepakatan kontrak pilitik dengan warga. Pasalnya, jangan sampai warga yang akan terkena dampak kerugian ketika proses pembangunan bendungan bener dikerjakan.
Jangan sampai warga dirugikan, kata dia, jangan sampai warga Bener, Burat dan Gadingrejo yang tidak menikmati Bendungan kemudian merasakan dampaknya.
“Jangan sampai seperti tragedi bendungan Wadaslintang yang membuat ratusan hektare lahan dan hunian warga hilang,” beber dia.(Red-HW11/Foto: FJ/Harian Jateng).