Pembibitan milik Misbah, Senin (12/10/2015). |
Wonosobo, Harian Jateng – Petani di wilayah gunung Sindoro dan Sumbing Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, kini menyiapkan aneka bibit untuk menyambut musim penghujan.
Kebanyakan dari mereka adakan para pembibit dengan tujuan antisipasi peningkatan selama musim penghujan.
Misbah pembibit asal Rejosari Wonosobo, di sela-sela menanam bibit sayuran tomat, Senin (12/10/2015) di ladanganya, mengatakan bahwa di daerahnya beberapa hari ini sudah mendeteksi akan turunnya hujan.
Menurut Misbah, sudah mulai terdengar gemuruh, jadi sudah ada tanda-tanda akan turun hujan.
“Untuk itu, kami sudah menyiapakan lahan untuk ditanami bibit,” beber dia kepada Harian Jateng.
Dikatakannya, selama musim kemarau yang terjadi tahun 2015 ini, penjualan bibit sayur berupa terong, kubis, coi serta cabai turun drastis. Pasalnya, musim kemarau sangat sulit digunakan untuk menanam aneka sayuran.
Saat ini, lanjut dia, permintaan bibit dari petani sangat sedikit. Sebab, musim kemarau sangat sulit untuk menanam sayuran, apalagi di lahan tegal.
“Tetapi, menjelang musim hujan permintaan akan bertambah banyak,” katanya.
Dengan adanya tanda-tanda musim hujan akan datang, Misbah dan beberapa petani setempat kini menyiapkan bibit untuk dijual ke depan.
Kalau yang bisa menyirami akan tetap menanam, lanjut dia, tetapi, biasanya selama satu bulan ada masukan sekitar Rp.500.000 untuk penjualan bibit.
Namun, selama kemarau ini hanya ada sekitar Rp50.000 an saja,” ungkap dia.
Dari penjelasannya, penjualan bibit akan meningkat menjelang musim hujan. Hal itu dikarenakan memasuki musim hujan maka petani yang memiliki lahan tegal juga bisa menanam sayuran.
“Paling memasuki musim hujan, petani akan memesan bibit cabai, kubis dan lainnya,” ungkap dia.
Selama musim kemarau angka petani di wilayah Wonosobo yang menanam sayur berupa terong, kubis, serta cabai turun drastis. Meraka memilih untuk tidak menanam aneka sayuran karena khawatir mengalami kerugian. (Red-HJ12/Foto: Jam/Harian Jateng).