Fauna Kendeng Utara di Pati Harus Dilindungi, Ini Datanya

0
Suasana bedah buku di DPRD Jateng, Kamis (15/10/2015).

Semarang, Harian Jateng – Dalam diskusi dan bedah buku “Sisi Lain Kendeng Utara”, menyiratkan pesan bahwa fauna di Pegunungan Kendeng Utara Kabupaten Pati, Jawa Tengah, harus dijaga.

Baca juga: Misteri Sisi Lain Kendeng Pati Dibongkar di DPRD Jateng.

Bedah buku tersebut bertempat di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah yang dihadiri 93 peserta hadir memadati ruang Badan Anggaran DPRD yang terletak dilantai 4, Kamis pagi (15/10/15).

Yayasan Sheep Indonesia (YSI), Indonesia Dragonely Society (IDS), dan dari pihak Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) wilayah Semarang juga turut mendukung agenda tersebut.

Empat pembicara dalam forum tersebut adalah Wahyu Sigit Rahadi (Ketua IDS), Karyadi Baskoro (Dosen Universitas Diponegoro), Heri Sasmito Wibowo (Ketua YSI), dan Edi Faiosol dari pihak AJI.
Wibowo dalam penjelasannya, menegaskan bahwa kawasan Pegunungan Karts Kendeng Pati, memiliki keunikan dan banyak fauna yang dapat menopang sektor pertanian masyarakat Pati. Penelitian dan pengkajian oleh para ahli dilakukan selama 1 tahun yang didukung oleh YSI.

“Fokus pengkajian tertuju pada tiga fauna, yaitu capung, kupu – kupu, dan burung,” kata Wibowo.
Walaupun hanya dua desa yang menjadi tempat penelitian, yaitu Desa Larangan Kecamatan Tambakromo Pati, dan Desa Brati Kecamatan Kayen Pati. Tetapi sudah dapat menemukan sedikitnya, 32 spesies capung, 55 spesies kupu – kupu, dan 64 spesies burung.

Hal itu juga dipaparkan oleh Wahyu yang menjelaskan fauna di Kendeng Utara. “Fauna – fauna yang terdapat di daerah Kendeng merupakan potret dari lingkungannya, seperti capung yang merupakan potret dari kondisi mata air, kupu – kupu potret dari vegetasi yang ada disana, burung potret dari kondisi lingkungan yang baik ataukah buruk,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa buku ini mengajak kepada siapa pun untuk lebih mengenal fauna di Karts Kendeng. Tujuan dari semua ini adalah supaya generasi kedepan dapat mengenal dengan baik fauna yang dimiliki Indonesia.

Baskoro juga memaparkan dalam materinya, bahwa Indonesia adalah tempat penting bagi migrasi burung.

“Indonesia menjadi tempat yang penting bagi migrasi burung, dimana burung-burung yang bersal dari luar negeri sedang mencari iklim yang sesuai yaitu pada negara yang berada di lintasan garis khatulistiwa. Untuk itu, menjadi pertimbangan bagi beberapa negara, jika suatu daerah menjadi koridor lintasan migrasi burung, maka tempat itu harus dilindungi,” terangnya. (Red-HJ44/Foto: Sovy/Harian Jateng).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here