PANEN RAYA : KASAD, Jendral TNI Mulyono didampingi istri, Pj Bupati Blora Dr. Ikhwan Sudrajat saat panen raya di Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban, Blora. (Foto : Urip D)
|
Blora, Harian Jateng – Siapa bilang di Blora tidak ada gagasan atau ungkapan penting dan jangan kira statemen penting tentang kebijakan negara harus muncul di Jakarta. Dari Kabupaten Blora, sebuah daerah paling ujung timur di Jawa Tengah, bisa memunculkan sebuah statemen negara, bahwa “Indonesia Tidak Perlu Impor Beras”.
Hal itulah yang ditandaskan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jendral TNI Mulyono, saat melaksanakan panen raya di Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban, Blora, Kamis (8/10/2015) kemarin, setelah membuka TMMD Reguler ke-95 Kodim 0721/Blora di lapangan Kridisono Blora.
Jendral TNI Mulyono menegaskan bahwa Indonesia tidak perlu lagi impor beras. Sebab, selama 8 bulan ini TNI sudah bekerjasama dengan Kementrian Pertanian dalam hal swasembada pangan.
MoU tersebut dilakukan mulai dari pengelolaan sawah, tanam, hingga pengawalan sampai ke Bulog. Menurut KASAD TNI, sampai bulan Oktober 2015 ini stok beras sudah mencapai 2 juta ton.
”Ini mengacu pada program Presiden yang harus sukses swasembada pangan dalam kurun waktu 3 tahun,” ujar KASAD TNI.
KASAD TNI Jendral Mulyono juga menambahkan, saat ini kita masih mempunyai 1.000 Ha lahan sawah dan jika dipanen bisa mencapai 5 juta Ton.
”Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa saat ini kita tidak perlu lagi impor beras dari luar,” kata dia.
Kabupaten Blora di bulan Oktober 2015, benar-benar istimewa, karena kedatangan orang nomor satu di jajaran TNI AD, dalam rangkaian membuka upacara TMMD Reguler ke-95.
Hal tersebut juga diakui Plt Sekda Blora, Ir H Sutikno Slamet. Dikatakannya, Blora pernah kedatangan dua mentri dalam sehari, dan itupun bisa berjalan dengan lancar.
Hanya saja, kedatangan dari jajaran TNI dari pusat merupakan pengalaman pertama, sehingga atas nama Pemkab Blora, Sekda Sutikno Slamet menyatakan akan mendukung sepenuhnya kedatangan KASAD TNI.
Momentum Istimewa Blora
Warga Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban, Blora mengatakan TMDD Blora adalah momentum istimewa. Wado, Kedungtuban, Blora adalah masih masuk wilayah Blora.
Mereka berpendapat, TMMD Blora merupakan hari istimewa, menyusul sesuai rencana, seusai pembukaan TMMD Reguler ke-95 Kodim 0721/Blora, KASAD Jendral TNI Mulyono bersama rombongan melakukan panen raya padi di Desa Wado tersebut.
Bahkan, areal tanaman padi yang dilakukan panen raya bersama KASAD itu cukup spektajuler, yakni mencapai sekitar 1.173 Ha, dari 3.900 areal sawah yang ada di lokasi.
Kepala UPTD Dinas Pertanian, Kecamatan Kedungtuban, Suparman ST, di panen raya tersebut mengatakan sesuai hasil wawancara dengan para petani, hasil panenan kali ini cukup bagus.
Jika dirata-rata, bisa menghasilkan 8 ton hingga 9 ton, gabah kering panen di setiap hektarnya. Spektakuler, karena di saat puncak musim kemarau ada daerah yang mampu penen raya padi dengan luasan seribu Hektar lebih.
Kunci keberhasilan petani di Kedungtuban menurut Suparman, bahwa selama ini petani memanfaatkan pengairan dengan sistem sumur panthek untuk ngocori areal tanaman padinya.
Di sela-sela panen raya, Kasad TNI berpesan, sehubungan telah dilakukan MoU antara petani dengan pihak Bulog, diharapkan hasil panenan petani jangan sampai dijual di luar dan tidak dimainkan oleh spekulan.
Dandim 0721/Blora, Latkol Inf. Ariful Mutaqin merasakan berkah besar dengan kedatangan orang nomor satu di jajaran TNI AD tersebut. Pasalnya, agenda itu benar-benar bisa memcauk kemajuan pembangunan yang ada di Blora.
Muncul banyak pertanyaan, mengapa KASAD TNI AD memilih Blora untuk membuka pelaksanaan TMMD Reguler ke-95 se Indonesia. Bahkan tercatat, ada 64 daerah yang melaksanakan kegiatan serupa.
Dandim Letkol Inf. Ariful Mutaqin menjelaskan bahwa TMMD Reguler ke-95, penentuan daerah mana yang akan didatangi KASAD untuk membuka TMMD, bahwa semua daerah yang melaksanakan TMMD diminta tersebut Komando atas.
Kodim Blora juga mengajukan dan akhirnya Kabupaten Blora yang dipilih. Padahal sesuai data yang ada di Pemprov Jawa Tengah, Blora kondisinya jumah warga yang miskin cukup banyak.
Dikatakan Dandim, ternyata selama ini Blora belum pernah didatangi KASAD. Selain itu, saat ini Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Jaswandi adalah orang asli Blora, yakni Warga Kelurahan Tambahrejo, Kecamatan Blora Kota.
Di sisi lain, lanjut Dandim Letkol Ariful, kenapa KASAD berkenan memilih Blora, karena di Blora akan diagendakan untuk panen raya. Dimana luas areal tanaman padi yang akan dipanen mencapai 1.173 Ha, dari 3.000 Ha lahan yang ada di Kedungtuban.
‘’Pertimbanagan ini yang membuat KASAD TNI tertarik datang ke Blora meski lokasinya jauh, Ini persoalan ketahanan pangan. Beliau ingin ngobrol dengan petani, sekaligus menyaksikan MoU antara petani dengan Bulog, yang intinya hasil panen akan dijual ke Bulog,’’ pungkas Dandim Blora, Ariful Mutaqin. (Red-HJ33/Urip D).