Suasana renungan Sumpah Pemuda di kampus UIN Walisongo. |
Semarang, Harian Jateng- Suasana malam hari tak menjadikan puluhan mahasiswa berdiam diri di dalam indekos. Puluhan mahasiswa berada di halaman auditorium 2 UIN Walisongo Semarang untuk merenungkan Hari Sumpah Pemuda 2015 yang diperingati setiap 28 Oktober.
Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Koordinator Komisariat Walisongo Semarang ini membentuk lingkaran besar dengan lilin-lilin menyala di hadapan peserta.
Ketua Umum HMI Korkom Walisongo Muhammad Nurul Lazim mengatakan bahwa sebagai kader organisasi pemuda, HMI harus merenungi perjuangan pemuda di zaman perjuangan. Menurutnya, perjuangan pemuda di zaman perjuangan kemerdekaan patut diteladani karena mampu menghasilkan sumpah pemuda yang menyatukan seluruh elemen pemuda se-nusantara.
“Selain memperhatikan hal-hal yang besar seperti masalah negara, jangan sampai kita lupa memperhatikan hal kecil yaitu kedisiplinan. Banyak dari kita menganggap jam molor adalah hal biasa. Padahal itu adalah sebuah kesalahan,” tutur mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo Semarang, Rabu malam (28/10/2015).
Acara renungan ini akan diawali dengan upacara bendera dan dilanjutkan dengan renungan yang akan diisi oleh Ketua Umum HMI Cabang Semarang Aat Eska Fahmadi dan Dewan Penasihat Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Cabang Semarang Hamidulloh Ibda.
Dalam pemaparannya, Hamidulloh Ibda berharap agar mahasiswa mencintai Bahasa Indonesia dan tidak meninggikan bahasa asing.
“Kita harus belajar Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, apalagi Bahasa Arab, tapi jangan lupa bahasa kita sendiri,” ujar dia.
Sementara itu, Aat mengatakan bahwa seharusnya berbahasa itu harus seimbang, karena saat ini mahasiswa dihadapkan dengan tantangan globalisasi. (Red-HJ45/Foto: H45/Harian Jateng).