Ganjar Pranowo (tengah) bersama peserta Rapat Pimpinan Provinsi. |
Semarang, Harian Jateng – Rapat Pimpinan Provinsi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah digelar Selasa (26/10/2015), dengan agenda laporan tahunan Ketua Umum, evaluasi dan pembahasan program kerja dan visi misi Kadin ke depan.
Rapimprov yang berlangsung di Hotel Patra Jasa Semarang dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan dihadiri oleh Agus Hermanto (Wakil Ketua DPR RI), Aviliani (Pengamat Ekonomi), Iskandar Simorangkir (Bank Indonesia), Irwan Hidayat (CEO PT. Sido Muncul) dan seluruh Kadin Kab/Kota serta asosiasi pengusaha di Jawa Tengah.
Menurut Ketua Umum Kadin Jawa Tengah, Kukrit Suryo Wicaksono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah sangat terbuka dengan apa yang menjadi permasalahan dunia usaha yang bisa dicarikan solusi bersama.
“Kita berharap gubernur bisa memberikan satu solusi yang berorientasi ke pengusaha yang bisa langsung dirasakan seperti ada beberapa keringanan pajak, bagaimana kemudahan di dalam usaha semacam perizinan, dan bagaimana pemerintah bisa duduk bersama pengusaha untuk menyelesaikan permasalahan yang ada,” jelasnya.
Dalam kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat, Pemerintah sudah tepat ketika mengeluarkan paket kebijakan melalui Presiden. Namun, apa yang terkandung dalam paket kebijakan tersebut cenderung program jangka panjang yang imbasnya tidak secara langsung dirasakan oleh masyarakat, sehingga butuh program jangka pendek yang efektif.
Melalui paket kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden ini akan menjadi acuan Kadin dalam memberikan masukan kepada pemerintah mengenai sinergitas yang perlu ditingkatkan demi membaiknya perekonomian Jawa Tengah.
“Dengan rapim ini kita bisa mendapatkan satu action plan, bukan hanya dilakukan oleh Kadin namun juga asosiasi pengusaha dan pemerintah provinsi,” katanya.
Dalam sambutannya, Ganjar menyambut baik rapimprov kadin dan membuka ruang bagi Kadin untuk menyampaikan gagasan mengenai peningkatan perekonomian di Jawa Tengah sekaligus permasalahannya. Ia bersedia menerima keluhan dari pengusaha jika ada kendala terkait anak buahnya yang ingin “bermain uang” dan menyalahi aturan dalam pelayanan usaha.
“Jika pengusaha menemui PNS yang mempersulit dan meminta sejumlah syarat tambahan untuk memuluskan regulasi perijinan bisnis. Segera telpon (lapor) saya, besoknya saya pastikan sudah dicopot”.
Dalam Rapimprov Kadin Jawa Tengah, juga diberikan penghargaan kepada lima Kadin Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah terbaik sesuai dengan bidangnya masing-masing, yakni Kadin Kota Surakarta mendapatkan penghargaan organisasi dan layanan terbaik. Kadin Kabupaten Jepara dengan penghargaan Pembinaan UMKM terbaik, Kadin Kabupaten Pekalongan mendapat penghargaan Kemandirian dan Inovasi terbaik. Lalu, Kadin Kabupatan Brebes dengan penghargaan Kemitraan terbaik dan Kadin Kabupaten Klaten mendapat penghargaan Pengembangan Citra terbaik.
Selain itu, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kadin Jawa Tengah dengan PT Titian Sakti Rizky, yang berisi kerjasama pengiriman tenaga kerja untuk praktik kerja di Jepang. Lalu, Kadin Jawa Tengah dengan PT. POS Indonesia yang berisi tentang kerjasama dalam pemasaran produk UMKM serta menyediakan layanan pengiriman surat dokumen dan barang ke luar negeri.
Ferry Firmawan, Wakil Ketua Umum Kadin Jawa Tengah, berharap agar program yang telah dirumuskan dalam Rapimprov ini bermanfaat nyata bagi pengusaha, khususnya bagi yang baru memulai bisnisnya.
Melalui kerjasama pengiriman tenaga kerja, masyarakat dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan dan berbagi pengalaman dengan orang lain ketika telah selesai magang dan bekerja di Jepang. “Kami sangat bersyukur rapimprov berjalan lancar, dan menghasilkan rumusan yang inovatif bagi Kadin ke depan. Kadin tetap berkomitmen menjadi mitra Pemerintah Provinsi dalam membangun kondusifitas laju perekonomian di Jawa Tengah,” ungkapnya yang juga sebagai Ketua Panitia Rapimprov Kadin tersebut. (Red-HJ44/Foto: MSFI/Harian Jateng).