Tim Dintanbunnakikan bersama dua narasumber dalam Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis, Selasa (3/11/2015). |
Blora, Harian Jateng – Dengan potensi dan kesuburan tanah Kabupaten Blora, sebenarnya Bumi Samin bagi Dian Eka Sari, bisa mengekspor buah lokal khas Blora, baik di luar kabupatan bahkan lintas provinsi dan Indonesia.
Jika hal itu terlaksana, Blora akan menjadi salah satu desa wisata khas yang objeknya tidak hanya alam, namun juga buah-buahan yang menjadi potensi ekonomi tersendiri bagi Bumi Samin tersebut.
“Blora itu sudah seharusnya ekspor buah lokal, bukan malah impor. Potensinya jelas sudah ada, dan warga Blora harus bangga dengan kekayaan khas Blora sendiri,” ujar Dian Eka Sari narasumber dalam pelatihan yang digelar Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Perikanan (Dintanbunnakikan) Kabupaten Blora di salah satu rumah warga Turirejo, Blora, Selasa (3/11/2015).
Hal itu disampaikannya dalam Program Peningkatkan Kesejahteraan Petani yang dirangkai dalam Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis tahun 2015 Dintanbunnakikan Kabupaten Blora bersama Karsilo pemateri asal Kelurahan Balun, Cepu, Blora.
Di Blora sendiri, seperti diketahui, ada beberapa daerah yang ke depan diproyeksikan menjadi sentra buah khas lokal.
“Untuk sentra bauh alpukat di Turirejo, Jambu biji di Nglengkir Bogorejo dan Ngumbul Todanan itu durian,” ujar perempuan tersebut.
Agenda yang sudah dirangcang Dintanbunnakikan Blora, pelatihan tersebut digelar bertahap. Pasalnya, untuk desa Turirejo diproyeksikan menjadi sentra alpukat, kemudian Desa Nglengkir menjadi sentra jambu biji serta Ngumbul menjadi sentra durian.
Dalam forum tersebut, Dian tidak sekadar memberi tahu manfaat buah khas Blora, akan tetapi juga cara pemasarannya. “Masyarakat lebih suka jus alpukat, jambu, durian, buah yang lain juga suka, tapi minoritas,” ungkapnya.
Pihaknya sebagai narasumber dalam pelatihan tersebut juga berahap, ke depan melalui program pelatihan tersebut, desa Turirejo akan benar-benar menjadi desa sentra alpukat dan juga Desa Nglengkir menjadi sentra jambu biji, serta desa Ngumbul menjadi sentra durian.
“Semoga proyeksi tersebut sukses, dan membuahkan hasil maksimal,” pungkasnya.
Dalam pelatihan tersebut, hadir Subandi, SP Kepala Penyuluhan Kegiatan Pelatihan Petani Dinas pertanian Perkebunan Peternakan dan Perikanan Blora. Hadir pula Haryanto dan Tim dari Dintanbunakikan Blora, serta Kepala Dintanbunakikan Blora Ir Reni Miharti, M.Agribis.
Hadir pula Ekabriyanti Reni Oktafia, S.Komp sahabat Dian Eka Sari, AMd yang membantu kelancaran agenda tersebut.
Atas terlaksananya pelatihan tersebut, Subandi SP juga mendorong agar Blora tidak ekspor buah dari daerah lain.
“Daripada kita ambil dari luar daerah, baiknya kita ekspor. Di Blora kebutuhan alpukat sangat banyak,” ungkap dia.
Pelatihan tersebut, sesuai agenda digelar selama 3 hari berturut-turut. Pada tanggal 3 November 2015 kemarin, sudah dilaksanakan di Turirejo Blora.
Sedangkan pelatihan selanjutnya, dilaksanakan hari ini tanggal 4 November 2015 di Nglengkir dan untuk 5 November 2015, pelatihan dilanjutkan di Ngumbul Blora. (Red-HJ55/Foto: DES/Harian Jateng).