Suasana Pelatihan Pengembangan Potensi Pemuda |
Kendal, Harian Jateng – Masyarakat Kendal, khususnya para pemuda memiliki potensi besar untuk mengisi peluang usaha dan bekerja di Kawasan Industri Kendal (KIK). Hal itu disampaikan Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Tengah, Bintang Yudha Daneswara dalam sambutannya pada kegiatan Pelatihan & Pengembangan Potensi Pemuda yang diselenggarakan oleh DPD KNPI Kab. Kendal beberapa waktu lalu, Sabtu (31/10/2015).
Pada kegiatan tersebut hadir beberapa narasumber, diantaranya Heri Wasito, Kabag Humas Pemkab Kendal, dan Nanang Husni Faruk, Ketua BPC HIPMI Kendal.
Danes berharap, nantinya pemuda Kendal akan menjadi “pemain” di daerah sendiri, kuncinya adalah memiliki kompetensi yang tinggi dan menguasai bahasa. Banyak peluang pekerjaan beberapa tahun ke depan, karena Kendal akan memiliki Kawasan Industri.
“Masyarakat Kendal bisa berperan dalam membangun perekonomian agar lebih sejahtera, misalnya berwirausaha di sekitar Kawasan Industri,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, disampaikan juga kesempatan bagi kaum muda untuk berbisnis dengan mendapatkan modal tanpa agunan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Kendal. M. Sarif Hidayatullah, Ketua DPD KNPI Kab. Kendal menyampaikan, bahwa ada program bagi pemuda dalam meningkatkan daya saing dan usahanya yaitu pinjaman usaha tanpa agunan sebesar 20 juta dengan bunga 0,9 % dan jangka waktu pengembalian 3 tahun.
“Bagi para peserta yang ingin mendapatkannya bisa berkoordinasi dengan Dinas, maupun ke DPD KNPI Kendal,” paparnya.
Pelatihan tersebut diikuti oleh perwakilan dari seluruh OKP dan Pengurus Kecamatan (PK) KNPI se-Kab. Kendal serta dilaksanakan selama 2 hari. Materi yang disampaikan berkaitan dengan peran pemuda dan pengembangan potensi melalui produk-produk daerah yang berkualitas. Heri Wasito, Kabag Humas Kab. Kendal menyampaikan, peran KNPI dan OKP ketika berkegiatan lebih bersifat intelektual dan mampu menjadi wadah bagi seluruh gagasan dalam menyelesaikan permasalahan daerah. Kreatifitas juga diperlukan sebagai upaya melebarkan sayap organisasi.
“Pengurus harus mampu mandiri dalam setiap kegiatan yang dilakukan, meskipun seringkali pendanaan menjadi kendalanya. Namun, organisasi dapat tetap eksis dengan cara bekerjasama dengan program pemerintah setempat,” sarannya.
Siti Sarah Ermalena, peserta dalam pelatihan itu mengaku senang dapat mengikuti materi hingga selesai. Mahasiswi Unnes tersebut berharap agar para pemuda dapat kompak dalam menghadapi MEA dan menjadikan potensi daerah sebagai peluang usaha dalam meningkatkan perekonomian.
“Pemerintah Kendal memiliki program yang pro terhadap pemuda, maka perlu untuk memanfaatkannya melalui kreatifitas dan produktifitas dalam mengolah produk daerah,” ungkapnya sebagai perwakilan dari PK KNPI Kec. Kota Kendal. (Red-HJ33/Foto: MSFI/Harian Jateng).