Gapura menuju Kampung Samin di Randublatung, Blora. |
Blora, Harian Jateng – Bagi sebagian kalangan, Samin Surosentiko sudah pantas menjadi pahlawan nasional. Jasa dan filosofi yang ia ajarkan sampai sekarang, sudah menjadi nilai-nilai luhur yang dilestarikan banyak orang.
Tak hanya itu, banyak penelitian berkembang, mulai dari SMA, sampai program sarjana dan doktor meneliti ajaran Samin dan keluruhan ajarannya menjadi karya ilmiah yang luar biasa.
“Bagi kami, Samin Surosentiko itu ya sudah jadi pahlawan nasional. Jasa dan ajarannya sudah luar biasa dan mengakar sampai saat ini,” ungkap Ahmad Fauzin, Ketua DPD II Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Cabang Blora, Selasa (10/11/2015).
Samin Surosentiko yang lahir di Blora 1859 dan meninggal di Padang 1914 memang dikenal banyak kalangan. Nama Samin memiliki nama asli Raden Kohar, adalah pelopor ajaran Samin atau Saminisme.
“Yang perlu kita teliti lagi, banyak kisah dan sejarah Samin yang dulu dipelintir Belanda. Sebab, Samin adalah orang pribumi yang getol melawan Belanda. Jadi dengan melihat sekelumit perjuangannya, ia adalah pahlawan dari kaum pribumi meskipun bukan anggota militer,” papar dia. (Red-HJ12/Foto: Harian Jateng).