Ilhamuddin Nukman mengulas manajemen konflik dalam kuliah perdana Fakultas Psikologi UMK, Selasa (10/11/2015). |
Kudus, Harian Jateng – Selama ini banyak cara mengatasi konflik. Menurut Ilhamuddin Nukman SPsi MA, dosen Fakultas Psikologi Universitas Brwaijara dalam kuliah perdana yang digelar Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus (UMK) di ruang seminar Lantai IV Gedung Rektorat, Selasa (10/11/2015), jika ada seseorang yang memiliki keinginan agar selalu terhindar dari konflik, maka itu tidaklah tepat.
Sebab, menurut dia, konflik ternyata dibutuhkan dalam sebuah kehidupan, yakni untuk menjaga keseimbangan mental.
“Dalam perspektif tradisional, konflik dipandang hal buruk dan cenderung merusak. Padahal sebenarnya, konflik sangat dibutuhkan. Bahkan sebuah keluarga pun memerlukan konflik untuk meraih keluarga yang bahagia, sakinah, mawaddah, dan wa rahmah,” papar dia di hadapan peserta seminar.
Ilhamuddin pun sekali lagi menegaskan, bahwa konflik dalam hidup adalah sebuah keniscayaan.
“Harus ada konflik. Sebab, kelompok yang kooperatif, tenang, dan damai akan cenderung statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif,” katanya.
Maka, pesannya, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan, sehingga suatu kelompok tetap bersemangat, kritis, inovatif dan kreatif.
“Konflik bisa dilihat sebagai hasil atau proses. Dengan konflik, kita akan menjadi lebih cerdas menghadapi masalah,” jelas dia.
Sementara itu, kuliah perdana yang dibuka Ridwan Budi Pramono SPsi MA, ini pun berjalan sangat gayeng, karena diselipi dengan diskusi langsung dan juga permainan-permainan (game) yang mengasyikkan.
‘’Kuliah perdana ini cukup menarik, sih, jadi tahu bagaimana mengelola konflik yang baik. Game-game juga sangat menarik, jadi tidak monoton acaranya,’’ tutur Nimas Galih Larasati, mahasiswa semeter III Fakultas Psikologi yang menjadi salah satu peserta. (Red-HJ12/Eros).