Wonosobo, Harian Jateng – Pemilih pemula di Pilkada Wonosobo 2015 dilarang golput alias tidak menggunakan hak pilihnya. Hal itu dijelaskan Direktur Serayu Institut, Najmu Tsaqif Ahda, kemarin, di Wonosobo.
Pihaknya menegaskan, bahwa pemilih pemula harus bisa menentukan sikap politiknya secara benar sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pilkada 9 Desember 2015 di Wonosobo menjadi proses pembelajaran berdemokrasi bagi pemilih pemula.
“Ketidakhadiran seorang pemilih berakibat akan mengurangi legitimasi seorang pemimpin di mata rakyatnya,” tandas Ahda saat membuka sosialisasi pemilih pemula di Wonosobo.
Dia juga menjelaskan, pembelajaran berdemokrasi bagi pemilih pemula sangat penting agar carut marut berdemokrasi dan tarik ulur kepentingan politik tidak diapresiasikan dengan kegiatan anarkis.
Akan tetapi, dilakukan dengan mengedepankan logika dan argument yang sesuai dengan aspirasi yang berkembang.
“Sekecil apapun partisipasi pemilih pemula dalam menggunakan hak pilihnya, akan berguna bagi kepentingan masyarakat, walaupun tidak sekarang bisa dimasa yang akan datang,” tukas dia.
Dikatakannya, salah satu partisipasi pemerintah daerah (pemda) setempat untuk mensukseskan pilkada serentak dengan mengadakan kegiatan sosialisasi.
“Dengan datang di tempat pemungutan suara dan cara mencoblos yang benar akan memberikan dampak kepada jalannya regenerasi kepemimpinan 5 tahun mendatang,” pungkas dia. (red-HJ12/Foto: Harian Jateng).