Ilustrasi: Kantor Bupati Pati |
Pati, Harian Jateng – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang rencananya digelar pada 2017 nanti, menurut DPD II Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Cabang Pati, saat ini Kabupaten Pati membutuhkan pemimpin “gila”.
Baca juga: Pilkada Pati 2017, Pemuda Harus Ada yang Maju Calon Bupati Pati.
“Gila di sini maksudnya yang memiliki daya dobrak dan visioner dalam membangun Pati. Idenya harus brilian, gagasannya harus radikal dan mampu menjebol ketertinggalan,” ungkap Ahmad Abror penguru DPD II GPN Cabang Pati, Selasa (24/11/2015) di Pati.
Dikatakannya, Pati sebagai karesidenan, seharusnya menjadi daerah yang unggul daripada kabupaten lain di eks karesidenan Pati.
“Selama ini, di eks karesidenan Pati, kabupaten yang nomor satu kan Kudus, selanjutnya baru Jepara, kemudian Pati, Rembang, setelah itu Grobogan, dan Blora,” tukas dia.
Hal itu menurut dia, bisa dilihat dari pencapaian insfrastruktur dan pendapatan perkapita tiap tahunnya.
“Kita lihat saja, kalau melihat Kudus dan Pati, pasti masih maju Kudus. Padahal Pati memiliki SDA yang sangat melimpah. Ya potensi alam berupa hasil laut maupun hasil pertaniannya,” tegas pria tersebut.
Menurut dia, yang perlu dibenahi di Pati saat ini adalah SDM warga Pati. “Kalau SDA Pati melimpah, berarti yang bermasalah ya SDMnya,” ujar dia.
Tapi kami yakin, lanjut dia, sebentar lagi Pati akan jadi kabupaten terunggul di eks karesidenan Pati bahkan di Jawa Tengah.
“Saat ini hampir 85 persen lulusan SMA di Pati melanjutkan kuliah. Bahkan guru-guru sepuh juga sudah banyak yang kuliah S1. Ini wujud pembangunan SDm di Pati meningkat. Maka saya yakin, 2 tahun lagi Pati akan jadi kota unggul,” harapnya.
Makanya, kata dia, Calon Bupati Pati ke depan perlu melihat potensi ini. “Jadi nanti perlu dibuat regulasi, agar para sarjana asal Pati yang kuliah di luar kota seperti Semarang, Jogjakarta, Solo, Surabaya, Malang dan Jakarta, seharusnya mereka wajib pulang dan mbangun desanya,” tukas dia.
Ini tugas berat Calon Bupati Pati 2017, katanya, kalau tidak dikonsep sejak dini, ya SDM di Pati pasti stagnan dan jalan di tempat.
“Kita kan punya sosok Marwan Jafar asal Dukuhseti, Pati. Juga Soimah Pancawati asal Dukuhseti, Pati. Kemudian juga Asna, Eni Pesek. Mereka adalah bagian kecil dari aset Pati. Jika ingin memajukan Pati, maka semua Calon Bupati Pati perlu mememiliki ide-ide gila yang bisa membawa Pati lebih bersinar daripada kota lain di Jawa Tengah,” harapnya. (Red-HJ42/Foto: Harian Jateng).