M Ulil Haq saat menyampaikan materi. |
Semarang, Harian Jateng – Sekretaris DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Semarang, Rabu pagi (25/11/2015) menyatakan bahwa pemuda boleh kongkow, nongkrong dan tidak bolah asal karaoke.
“Jika dulu pemuda itu kongkow, ngobrol, ngopi sambil diskusi dan nonton film yang edukatif, tapi sekarang itu sangat beda dengan zaman dulu,” tegas dia dalam Dialog Kepemudaan yang digelar MPC Pemuda Pancasila Kota Semarang atas kerjasama dengan Lembaga Dakwah Pemuda Pancasila Kota Semarang dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Kota Semarang, di Restoran Tan Goei Jalan Tanjung No.25, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Menurut dia, pemuda harus menjadi agen perubahan, kontrol sosial, peran aktif kekuatan moral yang disampaikan secara tegas dalam Dialog Kepemudaan yang mengusung tema “Sinergitas Pemuda dalam Menyongsong Pemimpin Kota Semarang”.
“Pemuda harus memiliki independensi, baik itu etis maupun organisatoris,” ungkap Ulil yang didampingi pemateri lain, Wahid Abdurrahman SIP MSi dosen Fisip Undip dan Drs Kuncoro Himawan MSi Kepala Kesbangpol Kota Semarang yang mewakili Tavip Supriyanto Pj Walikota Semarang.
Independensi etis, menurut Ulil adalah independen secara personal yang itu bagian dari fitrah manusia sejak lahir.
“Sedangkan independensi organisatoris itu kita independen secara kelembagaan, secara organisasi yang tidak bisa kita berafiliasi seenaknya,” ungkap mantan Ketua Umum HMI Cabang Semarang tersebut.
Dikatakan Ulil, pemuda tidak boleh terjebak dalam politik praktis dan pragmatisme semu.
Hal itu diungkapkan saat membawakan materi bertajuk “Peran Aktif Pemuda dalam Pilwakot Semarang” yang berlangsung meriah. (Red-HJ41/Foto: Dli/ Harian Jateng).