Wonosobo, Harian Jateng – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun PGRI 2015 dan Hari Guru Nasional (HGN) 2015, sebanyak 400 pendidik dan tenaga kependidikan yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) se Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (25/11/2015) menggelar senang dumang di lapangan Welahan, Kecamatan Watumalang, Wonosobo.
Baca juga: PGRI Netral dalam Plkada Wonosobo 2015.
Senam dumang tersebut digelar bersamaan dengan apel yang dilaksanakan untuk memulai kegiatan perayaan peringatan Hari Ulang Tahun PGRI dan Hari Guru Nasional 2015.
Banyak kegiatan menarik yang digelar guru di Indonesia dalam rangka merayakan HUT PGRI 2015 dan juga Hari Guru Nasional 2015, salah satunya adalah senam dumang.
Kepada Harian Jateng, Ketua PGRI Cabang Watumalang Wonosobo, Heru Sutomo, SPd MM menjelaskan bahwa agenda perayaan tersebut merupakan hasil musyawarah rapat pleno Pengurus PGRI Cabang Watumalang tanggal 6 Oktober 2015 beberapa waktu lalu yang digelar di di SDN Kuripan Kecamatan Watumalang Wonosobo.
“Hasilnya tenaga pendidik yang tergabung dalam PGRI ingin menggelar perayaan HUT PGRI dan HGN dengan model yang unik dan berbeda. Sehingga, dihasilkan kesepakatan untuk menggelar berbagai perlombaan,” kata Heru Sutomo kepada Harian Jateng.
Akan tetapi, lanjut dia, untuk memulai kegiatan dilaksanakan secara serentak senam terlebih dahulu. Supaya peserta bisa sehat dan bugar ketika mengikuti agenda selanjutnya.
Banyak lomba yang digelar. Salah satunya lomba tumpeng yang wajib diikuti tiap PGRI Ranting se- kecamatan Watumalang Wonosobo.
Menurut Heru, untuk anggaran pembuatan tumpeng mendapat subsidi dari panitia sebesar Rp 250.000 tiap ranting PGRI setempat.
Kemudian, agenda HUT PGRI dan HGN tersebut dilanjutkan ramah-tamah antara anggota PGRI, kemudian pengurus PGRI, camat beserta staf, dan Kepala UPT Dinas Dikbudpora Kecamatan Watumalang Wonosobo dan juga staf.
Uniknya, dalam perayaan HUT PGRI dan HGN tersebut, digelar pula lomba olahraga tradisional yang dilombakan adalah balap karung, kemudian lomba balap gapyak, dan juga lomba tarik tambang.
“Semua lomba tersebut kami buat yang lebih unik. Karena, tujuannya agar guru kompak dan terhibur. Sebab, dihari ulang tahun ini guru harus merasa terhibur dan menjalin kekompakan,” papar Heru.
Dalam lomba tersebut dilaksanakan beregu putra dan putri. Adapun untuk peralatan disediakan oleh panitia lomba.
Dalam lomba tersebut, uniknya para guru-guru selama proses perlombaan kekompakan antaran guru satu dan lainnya terjalin. Tidak heran, jika mereka saling bekerjasama untuk bisa memenangkan perlombaan.
“Sebenarnya bukan besar kecilnya hadiah yang didapatkan. Tetapi, kekompakan dan kebersamaan itulah yang kami inginkan,” ungkap dia.
Sementara itu, Kepala UPT Dinas Dikbudpora Kecamatan Watumalang Wonosobo, Suratman, SPd M.MPd kepada Harian Jateng menjelaskan bahwa HUT PGRI dan HGN 2015 ini menjadikan momentum guru untuk bisa bekerja lebih maksimal lagi.
Pasalnya menurut dia, semakin panjang umurnya maka semakin matang pula dalam mendidik anak-anaknya.
“Kami juga berupaya agar guru honorer bisa mendapatkan perhatian. Sebab, selama ini kesejahteraan mereka masih kecil. Padahal, ada sekitar 150 guru yang statusnya wiyata di Watumalang Wonosobo,” tukas dia.
Kami, kata dia, juga sudah mengajukan mereka agar mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Di sisi lain, Camat Watumalang, Bambang Sutarno dalam perayaan HUT PGRI dan HGN tersebut juga mendukung agar guru non PNS untuk diperhatikan kesejahteraannya. Menurut Bambang, masih banyak guru non PNS yang berada di wilayah Watumalang Wonosobo.
“Paling tidak yang mendesak untuk diperhatikan adalah kesejahteraan guru non PNS,” paparnya. (Red-HJ99/Foto: Jam/Harian Jateng).