Suasana apel di Balai Diklat Srondol, Semarang. |
Semarang, Harian Jateng – Seluruh Kader Bela Negara diharapkan lebih mencintai dan mementingkan bangsa dan negaranya. Pasalnya, mereka telah diberikan berbagai materi, seperti wawasan kebangsaan, pengetahuan cinta tanah air dan materi pelatihan baris-berbaris (PBB) dan pengenalan sejumlah peralatan alutsista TNI dari personil Yonif 400/Raider.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bandiklat) Bela Negara Kementerian Pertahanan RI Mayjen TNI Hartin Asrin, Minggu (22/11/2015) di Balai Pendidikan dan Latihan (Diklat), Srondol, Semarang, saat menjadi inspektur upacara Penutupan Pelatihan Bela Negara bertajuk “Melalui Pendidikan dan Pelatihan Bela Negara BNI Kita Wujudkan Pemimpin Yang Berkarakter” .
Kegiatan Pelatihan Bela Negara dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari Jumat-Minggu, (20-22/11/2015). Dalam amanatnya, Mayjen TNI Hartin Asrin menyampaikan, pelatihan Bela Negara ini tidak sama dengan pelatihan dasar kemiliteran, tidak ada latihan fisik seperti dalam kesamaptaan, berupa latihan renang dan lari. Peserta pelatihan dalam ini lebih dititik beratkan pada pembentukan karakter dan kedisiplinan serta kerjasama untuk pengembangan organisasi.
“Semuanya paling banyak di kelas. Karena sebenarnya titik berat pendidikan ini ada pada pembentukan karakter, bukan fisik atau kemampuan berperang,” tegas Mayjen TNI Hartind Asrin.
Ditambahkan, definisi bela negara menurutnya adalah sikap perilaku yang dijiwai semangat cinta tanah air dengan dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945 guna menjamin kelangsungan hidup bangsa. Jadi dengan mengikuti bela negara ini, diharapkan akan terwujud manusia Indonesia yang memiliki karakter cinta tanah air dan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.
“Adapun materi yang disampaikan terbagi atas tiga tataran, pertama merupakan studi dasar yang antara lain menyangkut 4 pilar berbangsa dan bernegara serta Sishankamrata. Kedua studi inti berkaitan dengan pembentukan karakter dan kejiwaan, serta ketiganya studi tambahan berupa muatan lokal ke-BNI-an. Penekanan 5 Nilai Dasar Bela Negara juga dilakukan kepada para peserta, yakni Semangat Cinta Tanah Air, Sadar Berbangsa dan Bernegara, Rela Berkorban demi Bangsa dan Negara, Yakin Pancasila sebagai Ideologi Negara, serta Kesiapan awal Bela Negara. Peserta juga mendapatkan pengetahuan Intelijen Dasar,”jelas jenderal bintang dua ini.
Kepala Kantor BNI 46 Semarang Wilayah Semarang Iwan Abdi, ada 2020 karyawan BNI 46 yang ada di wilayah Jateng & DI Yogyakarta, namun dalam Pelatihan Bela Negara ini hanya diikuti 84 personil dari unsur pimpinan dan manager.
“Tujuan kami bukan ingin menguasai ilmu perang, melainkan dengan wawasan bela negara yang kami dapat, kami bisa bekerja dengan dilandasi semangat cinta tanah air dan pembelaan terhadap bangsa dan negara”, ungkap Iwan Abdi.
Usai upacara penutupan, peserta menampilkan demontrasi seperti yel-yel, PBB, dan atraksi bongkar pasang senjata, baik pistol dan senapan laras panjang. Upacara penutupan tersebut dengan Komandan Upacara Kolonel Inf Sammy dari Kementrian Pertahanan RI. Sedangkan upacara pembukaan dihadiri oleh Perwakilan Kemenhan Jawa Tengah Kol Kav Wawan Tjahjono, Asisten Sekda Jateng Siswo Laksono.
Dalam data base Kemenhan, hingga kini tercatat sudah ada 64 ribu Kader Bela Negara dari pembentukan-pebentukan sebelumnya, baik dari Resimen Mahasiswa, Pendidikan Kader Kepemimpinan dan lainnya. Jadi untuk menutup target 100 juta kader Bela Negara hingga 2024, pihaknya optimistis bisa tercapai. Apalagi di seluruh Indonesia sudah terdapat 45 titik yang siap mendidik Kader Bela Negara. (Red-HJ99/Ari).