Suasana Rembuk Nasional Jaringan Indonesia, Sabtu (28/11/2015) di Hotel Borobudur Jakarta. |
Jakarta, Harian Jateng – Dalam Rembuk Nasional II Jaringan Indonesia (Jari) di Singosari Room Hotel Borobudur Jakarta, Sabtu (28/11/2015), Yayad Biaro Koordinator Nasional Jari mengatakan bahwa Jari akan fokus dalam kajian ekonomi setelah beberapa waktu lalu konsen di dunia politik.
Baca juga: Rembuk Nasional Jaringan Indonesia Dihadiri Ketua BPK RI.
“Jari ini terdiri dari anggota-anggota yang beragam sekali. Ada akademisi, ada praktisi, ada anggota parpol, lengkap pokoknya,” kata dia.
Tiap tahun, kata dia, kita mengadakan pertemuan. “Pertemuan terakhir kemarin pada Pak JK (Jusuf Kalla),” ungkap dia.
Menurut dia, Jari merumuskan konsep politik karena di Indonesia kondisinya kacau.
“Kita kumpulkan doktor-doktor ilmu politik, sehingga muncullah buku yang sangat mengritik kondisi politik di Indonesia,” papar dia dalam Rembuk Nasional yang direncanakan akan selesai pada Minggu (29/11/2015).
Nah sekarang, katanya, karena tema kita adalah ekonomi, bahwa ternyata di ekonomi kita ada masalah besar.
Dari dasar itulah kegiatan Rembuknas Jari II tersebut mengusung tema besar “Merumuskan Blue Print Jalan Baru Ekonomi Indonesia” yang didedikasikan bisa menghimpun konsep dan gagasan bernas yang bisa dijadikan rekomendasi kepada eksekutif maupun legislatif.
“Kalau kita melihat Bung Hatta saat itu, sangat mengritik kondisi ekonomi di Indonesia,” ungkap dia.
Maka tidak heran, Bung Hatta membuat koperasi sebagai soko guru ekonomi Indonesia.
Menurut dia, dalam Rembuknas nanti, akan banyak berdiskusi tentang ekonomi.
“Nanti gagasan-gagasan dan rekomendasi akan kami sampaikan kepada lembaga eksekutif maupun legislatif demi perubahan,” tandas dia.
Sesuai rencana, Rembuknas II Jari tersebut akan berlangsung sampai Minggu (29/11/2015) yang akan mendiskusikan berbagai hal tentang blue print jalan baru ekonomi di Indonesia. (Red-HJ99/Foto: HI/Harian Jateng).