PRSSNI Jateng Gelar Musda ke XII

15
Ganjar Pranowo saat memukul gong

Semarang, Harian Jateng – Persatuan Radio Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jawa Tengah menggelar musyawarah daerah ke XII tahun 2015.

Menjelang tutup tahun 2015 dan bertepatan dengan Pilkada serentak 2015 ini, dianggap Ketua Umum Persatuan Radio Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Rohmad Hadiwijoyo sangat strategis, pasalnya Radio adalah sebagai kekuatan pilar ke -4 agar ikut menjaga kestabilan Pilkada Jateng.

“Siapkanlah sikap kondusif dalam pilkada,” kata Rohmad Hadiwijoyo pada pembukaan Musda Jawa Tengah yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Hotel Patra Jasa, Senin (30/11/2015).

Dikatakannya, insan radio agar juga dapat menjaga kondusifitas pilkada yang tujuannya agar pilkada bisa terlaksana dengan baik dan sukses.

“Kami juga berharap agar radio juga siap menghadapi MEA, dan kita harus mengantisipasinya informasi bisa masuk dari luar,” katanya.

Ketua PD Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jawa Tengah  Wisnu Pujonggo SH, menilai kampanye pilkada 2015 ini tidak sesemarak ketika kampanye legislatif pada zamannya, lima tahun lalu.

“Sebab ada semacam pembatasan dalam kampanye pasangan pilkada melalui media, baik itu media elektronika maupun media cetak,” kata Wisnu Pujonggo.

Ketidak semarakan kampanye pilkada, kata Wisnu Pujonggo lantaran semua ini, kampanye sudah diagendakan atau dijadwalkan dan  dibiayai oleh pemerintah melalui KPU.

“Padahal, moment lima tahun yang kami harapkan ini bisa menikmati iklan untuk ikut menyemarakan pilkada lima tahun ke depan,” katanya.

Dikatakan,  pada pilkada periode sekarang ini, insan radio tidak kebagian kue iklan yang diharapkan. Tetapi, radio sebagai bagian kekuatan dari  pilar ke empat tetap komitmen dalam pemberitaan pilkada tetap berimbang.

Ia mengakui bahwa tidak semua radio itu berita, sekarang ini pasangan calon sendiri juga bingung. Konsekwensi kami berimbang, tetapi ketika insan radio akan memberitakan sesuatu kepada pasangan calon, dia juga tidak berani karena tidak ada keseimbangannya dengan pasangan calon lainnya.

“Itulah yang juga menjadi masalah bagi kami,” ucapnya.

Gubernur Ganjar Pranowo pada kesempatan itu mengungkapkan bahwa Musda PRSSNI Jawa Tengah ke XVII diharapkan tidak ada indikasi politik dan sebenar-benarnya musyawarah, tidak ada voting dalam acara musda ini.

“Kami berharap agar  radio menjadikan lembaga penyiaran swasta profesional digemari masyarakat pendengar dan pengiklan,” kata Ganjar Pranowo. (Red-HJ99/Ari).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here