Dewi Nurus Salamah Purnama, Model Cantik Asal Kudus yang Bersinar di Semarang

0
Dewi Nurus Salamah Purnama.

Bagi Dewi Nurus Salamah Purnama, menjadi model yang mencintai budaya Jawa memang berat dan butuh kepedean dan rasa suka yang tinggi agar tetap elegan saat di depan kamera.

“Saya condongnya malah baju atau kebaya Jawa, kalau kebaya Jawa lebih merata, ya ada Kudus, Semarang, Demak dan lainnya,” ujar model berparas cantik asal Kota Kretek tersebut.

Kepada Harian Jateng, Dewi yang saat ini menekuni dunia modelling mengakui, bahwa meskipun dirinya terjun ke dunia entertainment tersebut, namun cita-citanya justru ingin menjadi orang kantoran.

“Saya malah berminat kerja di kantor daripada modelling,” beber dia kepada Harian Jateng, Jumat (4/12/2015) di Semarang.

Dikatakannya, sejak ia terjun ke dunia modelling, sampai saat ini banyak sekali job berdatangan dari berbagai kalangan dan daerah. Padahal, perempuan yang akrab disapa Dewi ini mengakui, ia freelance dan tidak ikut manajemen mana pun.

“Saya ikut modelling sejak 2014, dan sampai sekarang alhamdulillah banyak tawaran foto,” ujar dia.

Suka Kebaya Jawa
Meskipun saat ini banyak sekali gaun modern dan bertemakan western, perempulan lulusan SDN Negeri 3 Barongan Kudus ini mengaku lebih suka kebaya dan baju adat Jawa, baik itu yang dari Kudus maupun Semarang dan lainnya.

Dulu pernah ikut acara Denok Kenang Semarangan, kata dia, tapi dulu ada acara jadinya gagal.

Dewi juga menegaskan bahwa meskipun di Kota Semarang banyak sekali model-model muda dari kalangan mahasiswi bermunculan, akan tetapi hal itu tidak mengurangi job atau tawaran foto.

“Di Semarang banyak sekali si, tapi saya freelance juga tetap banyak tawaran job kok,” beber dia.

Ia juga mengakui, sampai saat ini masih banyak tawaran yang berdatangan meskipun ia jarang dan bahkan tidak pernah mempromosikan diri.

Bagi dara yang kini menjadi mahasiswi aktif di Universitas Negeri Semarang (Unnes) tersebut, meskipun dirinya terjun ke dunia modelling, akan tetapi ia mengaku lebih tertarik bekerja kantoran.

Meskipun demikian, sampai detik ini ia masih konsen di dunia modelling dan tidak sungkan bahkan bangga jika konsep pemotretan mengusung tema Jawa yang instrumennya mengangkat budaya sendiri.

Dewi pun sepakat, bahwa budaya Jawa perlu dijaga agar tidak punah dan bergeser oleh gempuran globalisasi.

Maka dari itu, dalam berfoto, Dewi merasa nyawan dengan konsep kebaya Jawa dan baju adat lain yang bernuansakan kejawen. (Red-HJ99/Foto: Prast WD/Harian Jateng).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here