Pohon natal di Hotel Borobudur Jakarta. |
Semarang, Harian Jateng – Tema Natal 2015 “Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah” sudah digedok oleh Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) tak lama ini.
PGI dan KWI telah menetapkan bersama bahwa tema yang disepakati tersebut diambil sesuai atau terinspirasi oleh makna yang terkandung dalam Kejadian 9:16.
Pendeta Gomar Gultom, Sekretaris Umum PGI di Jakarta tak lama ini mengatakan bahwa tema tersebut hendak mengajak manusia lebih inklusif.
“Kelahiran di kandang Betlehem mengindikasikan bukan hanya komunitas manusia yang ada di sana, tapi juga hewan pun hadir,” ujar dia seperti yang dilansir di PGI.
Pendeta Gomar juga menjelaskan, bahwa pilihan tema tersebut sesuai dengan pesan yang terkandung dalam Kejadian 9:16, yakni Allah membarui perjanjianNya, sebuah perjanjian keselamatan dengan seluruh ciptaanNya, segenap keluarga Allah.
Allah, menurut Pendeta Gomar seringkali menggunakan gejala alam sebagai materai atas perjanjian tersebut, yakni pelangi. Dikatakannya, pelangi kini menjadi simbol pengharapan.
Peristiwa Natal, kata Pendeta Gomar, mengingatkan kita kembali untuk hidup sebagai keluarga Allah, yang dituntun oleh pelangi kasih.
Pendeta Gomar Gultom juga menegaskan bahwa di tengah budaya kerakusan yang kini melanda dunia, yang melahirkan kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme dan kerusakan lingkungan, maka dibutuhkan spiritualitas tinggi.
“Kita butuh mengembangkan spiritualitas keugaharian sebagai kontras terhadap globalisasi keserakahan ini,” ujar Pendeta Gomar Gultom.
Menurut Pendeta Gomar Gultom, dengan spiritualitas keugaharian tersebut, PGI dan KWI berharap agar warga gereja berupaya untuk melakukan beberapa hal.
Pertama, mengendalikan diri dan berani mengatakan cukup. Kedua, menyatakan kesediaan untuk hidup berbagi, dan berani berjuang bersama menentang segala sistem dan struktur yang menghalangi orang lain untuk memperoleh kecukupan dalam hidupnya.
“Sehingga, dengan semangat tema Natal ini kita diajak untuk menanam dan menyiram bibit-bibit yang menopang kehidupan semua makhluk di bumi ini melalui spiritualitas keugaharian ini,” jelasnya.
Sampai 11 Desember 2015 ini, sudah banyak disiapkan berbagai properti untuk merayakan natal, mulai dari pohon natal dan lainnya. (Red-HJ99-PGI/Foto: Bay/Harian Jateng).