Semarang, Harian Jateng – Dalam rangka menyambut Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) UIN Walisongo Semarang yang sudah di depan mata, salah satu partai mahasiswa yaitu Partai Kebangkitan Mahasiswa (PKM) serius berkomitmen menjadi partai Islam yang Indonesia.
Seperti biasanya, PKM disebut “partai semut” yang menjadi bahan bulan-bulanan partai gajah. PKM yang memiliki pandangan futuristik untuk menjadikan UIN Walisongo sebagai Kampus yang aktiv dalam berbagai bidang terpaksa harus kalah akibat adnya Doktrinitas sesat dari pihak mayoritas.
Wafirudin, mahasiswa Fakultas Ushuludin UIN Walisongo Semarang, Sabtu (19/12/2015), kepada Harian Jateng mengatakan bahwa seharusnya PKM menjadi partai terbaik untuk saat ini.
“Tapi apalah daya, mayoritas berkehendak tidak seperti demikian”, ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Slamet Lukman Chakim, mahasiswa semester 9 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Walisongo Semarang, menurutnya PKM diharuskan peka terhadap pandangan masa depan kampus UIN Walisongo.
“Harusnya mahasiswa harus memiliki pandangan lebih jauh terkait masa depan kampus kita. Harus objektif. Jangan mentang-mentang mayoritas, minoritas terus dikebiri,” katanya.
Dikatakannya, memang benar, ujung pangkal persoalannya dalah faktor doktrin, bahwa PKM dianggap sebagai HMI yang Muhammadiyah, dan PPM, PMD, PIM dianggap sebagai PMII.
Doktrinitas sesat seperti inilah yang mengakibatkan PKM tak bisa bergerak. padahal sudah jelas Mahasiswa Muhammadiyah memiliki wadah sendiri yang bernama IMM. Sebenarnya, PKM merupakan partai mahasiwa Islam yang Indonesia.
“Walaupun minoritas, tapi saya bangga dengan PKM. Sebab ia merupakan partai mahasiswa yang memeluk semua golongan. asalkan Islam, pasti akan dirangkul menjadi bagian darinya”, pungkas Slamet. (Red-HJ99/AAM/Foto: PKM).