Ahmad Anwar Musyafa’ |
Semarang, Harian Jateng – Riuhnya debat kandidat Capres Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo Semarang yang digelar kemarin, masih terasa hingga saat ini.
Banyak sekali kata-kata yang menggugah semangat kian tak bisa terhilangkan saat Capres DEMA UIN Walisongo yang diusung dari Partai Kebangkitan Mahasiswa (PKM) melontarkan statemen yang luar biasa.
Menurut panelis 2 debat kandidat, lulusan UIN Walisongo sangat banyak yang nganggur.
“Banyak sekali lulusan UIN Walisongo yang setelah kuliah tidak bisa apa-apa, lantas bagaimana Capres DEMA nomor 1 menanggapi terkait produk keilmuan tersebut?,” ujar salah satu panelis kepada calon dari PKM.
Menurut Ahma Anwar Musyafa’ Calon Wakil Presiden DEMA UIN Walisongo yang diusung PKM, sebagai insan akademis yang kuliah di UIN Walisongo Semarang, seharusnya mahasiswa harus PD dengan kampus riset yang berbasis unity of sience, yang nantinya akan menjadi pusat peradaban keilmuan se-Asia pada tahun 2038.
“Kita harus bangga dengan UIN Walisongo, apalagi targetnya adalah sebagai pusat peradaban ilmu se-Asia pada 2038 kelak,” katanya.
Selain itu, Anwar juga menyerukan bahwa tenaga pengajar, dosen-dosen juga harus PD untuk mencerdaskan mahasiswanya, dan anak-anaknya harus kuliah di UIN Walisongo.
“Dosen-dosen juga harus PD kalau beliau sanggup mencerdaskan mahasiswanya. Oleh sebab itu, kalau beliau PD UIN Walisongo dapat menjadi generasi unggul, maka anak-anaknya harus dikuliahkan di sini, bukan di kampus lain,” tegasnya.
Stetmen mahasiwa kelahiran Rembang itu lantas mendapat tepuk tangan meriah dari audien yang hadir dalam debat kandidat tersebut.
Pihaknya berharap, agar dosen UIN Walisongo mencintai kampusnya sendiri dengan bukti nyata anak-anaknya harus dikuliahkan di kampus tersebut. (Red-HJ99/AAM).