Desainer Muda di Semarang Berperan Majukan Industri Mode Lokal

0
Ketua IFC Pusat Lia Mustafa menyematkan pin kepada Ina Priyono sebagai pengukuhan berdirinya IFC Semarang.

Semarang, Harian Jateng – Para penggiat fashion dan desainer kenamaan kota Semarang bersiap menghadapi serbuan para desainer luar negeri menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di awal tahun depan. Membentuk wadah Indonesian Fashion Chamber (IFC), mengupayakan pengembangan ekonomi kreatif melalui sub sektor mode.

“Tahun 2025 Indonesia mencanangkan menjadi salah satu pusat mode dunia, dengan tahap awal menjadi pusat mode muslim (modest fashion) melalui produk ready to wear yang mengoptimalkan kekuatan lokal,” ujar Ina Priyono, Ketua Indonesian Fashion Chamber Semarang saat pengukuhan organisasi, Senin (21/12/2015) di Hotel Gumaya Semarang.

Dikatakannya, ekosistem industri mode secara garis besar terbagi dalam rantai kreatif mulai dari proses kreasi, produksi, distribusi, penjualn hingga archiving, dan nurturance environment yang mencakup pendidikan dan apresiasi.

“Semarang memiliki semuanya baik dari sisi desainer, aneka bahan baku fashion, pernik asesoris, dan penyelenggaraan kegiatan. Semua dikombinasi agar kekuatan lokal bisa maju dan tumbuh mengalahkan mode dunia yang masuk ke Indonesia dan Semarang,” katanya.

Apalagi, lanjutnya Indonesia bahkan Semarang sendiri memiliki banyak desainer muda yang potensial dan produktif. Hal inilah yang menjadi perhatian IFC, membentuk kelompok desainer muda yang akan menjadi tulang punggung kemajuan industri mode.

“Kelompok muda ini tumbuh di era digital, menikmati gaya hidup global, mereka diharapakan siap memasuki panggung dunia dengan tetap berakar pada keunikan budaya Indonesia,” tambahnya.

Ditambahkan Ketua IFC Pusat Lia Mustafa, IFC dibangun dengan semangat kebersamaan, penyatuan ide, dan konsep dituangkan dalam berbagai program serta kegiatan untuk tujuan bersama.

“Membawa inspirasi Indonesia sebagai tawaran untuk produk gaya hidup global, menunjukan Indonesia mampu mendandani dunia dengan memanfaatkan potensi budaya lokal daerah masing-masing IFC berada,” terangnya.

IFC Semarang memiliki anggota 18 desainer yang siap memberikan ruang bagi siapa saja penggiat fashion dan mode untuk bersama mengembangkan potensi lokal bagi kemajuan fashion di Semarang dan sekitarnya. (red-HJ99/Ari).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here