Jefrey Oxianus Sabarua. |
Semarang, Harian Jateng – Bagi Jefrey Oxianus Sabarua dosen FKIP Universitas Halmahera, perayaan Natal tidak hanya ueforia semata. Namun lebih pada pemaknaan, perenungan dan pelaksanaan yang dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Makna Natal yang sesungguhnya adalah mencerminkan kesederhanaan, yang ditandai dengan kelahiran Kristus di Palungan,” jelas dosen tersebut di Semarang, Senin (21/12/2015).
Dikatakannya, selama ini masih banyak perayaan Natal di Indonesia yang masih pada tataran materi belaka, sehingga belum menyentuh substansi Natal itu sendiri.
“Inti dari Natal kan mengajarkan kesederhaan. Nah kalau kita merayakan Natal dengan kemewahan, maka itu menciderai makna Natal,” tegas alumnus UKSW Salatiga tersebut.
Dikatakannya, boleh saja merayakan Natal dengan kemewahan, akan tetapi hal itu bukan tolak ukur kita untuk merayakannya.
“Natal mengajarkan kita untuk saling mengasihi, dan saling menghargai sesama,” ujar dia.
Seperti diketahui, perayaan Natal tahun 2015 ini jatuh di hari Jumat 25 Desember 2015. Jutaan bahkan miliaran umat Kristiani merayakan hari besar tersebut.
Pria yang kini belajar di Program Pascasarjana Unnes tersebut menegaskan, bahwa perbedaan merupakan perekat dalam menjalin hubungan yang harmonis di masyarakat.
“Selamat Natal bagi umat Kristiani. Marilah kita menjadi pembawa damai dan terang di bumi,” pungkas dia. (Red-HJ99/Foto: Dok-Harian Jateng).