Para pemuda Dukuhseti yang mengganggu jalannya karnaval Haul Mbah Brojoseti Singo Barong, Sabtu (26/12/2015). |
Pati, Harian Jateng – Dalam agenda Haul Mbah Brojoseti Singo Barong pendiri Desa Dukuhseti, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu (26/12/2015), ada pemandangan tak elok yang dilakukan beberapa pemuda setempat. (Baca juga: Budaya Pati Dipamerkan di Drumband Dukuhseti.)
Pasalnya, mereka membuat gaduh dengan mengeraskan suara motor dan ugal-ugalan dalam karnaval yang sakral tersebut.
“Ya wajar masih labil, padahal ini momentum mengenang jasa Mbah Brojoseti,” ujar Ngalimun, perangkat Desa Dukuhseti.
Ia mengatakan, pemuda-pemuda tersebut beraninya hanya “nggaya” tanpa orientasi jelas. Sebab, diakuinya, pemuda nakal yang akrab disebut “korea” oleh warga setempat, sekarang justru bergeser.
“Kalau korea Dukuh dulu ya perang beneran, bacok-bacokan. Tapi eranya sekarang cuma minum, motoran dan medok,” ujar Ketua Yayasan Jamaah Pasrah tersebut.
Seharusnya, ujar dia, mereka itu memberi contoh kepada warga yang menonton drumband. “Soalnya kan itu justru membuat buruk citra warga Dukuhseti. Momennya haul kok malah mblayer-mblayer motor nggak jelas,” beber dia.
Saya selaku perangkat, ujar dia, berharap agar pemuda Dukuhseti itu jadi contoh. “Soalnya mereka itu ya masih kecil-kecil. Jadi momentum karnaval justru jadi ajang nggaya dan memperlihatkan ndesonya itu. Padahal panitia juga sudah tegas, tapi kalau tidak ada panitia dan petugas serta banser, mereka berani mblayer motor,” jelas dia.
Sementara itu, Narti, warga Dukuhseti mengaku terganggu dengan adanya gerombolan pemuda yang membuat onar dalam agenda karnaval haul pendiri Desa Dukuhseti tersebut. “Ganggu orang, sudah mblebeki orang, rambut semiran, mereka itu pasti mabuk-mabukan,” beber dia.
Ke depan, ia berharap agar pihak kepolisian lebih tegas dengan tindakan amoral para pemuda tersebut agar lebih mencerminkan pemuda yang bisa dijadikan penerus bangsa.
“Ke depan semoga lebih baik lah,” harap dia.(Red-HJ99/Foto: Harian Jateng).